Jakarta, Klikinfoberita.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyoroti tiga aspek penting yang perlu menjadi perhatian di masa depan, yakni hilirisasi, digitalisasi, dan sustainabilitas. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi panelis di Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Bengkulu pada Jumat, 15 September.
Pertama, Wamenkeu menggarisbawahi pentingnya hilirisasi dalam transformasi ekonomi Indonesia. Ia menyebut bahwa sumber daya alam Indonesia sangat kaya, dan hanya sedikit negara lain yang dapat menyaingi keragaman sumber daya alam Indonesia. Hilirisasi bukan tentang melarang ekspor, melainkan tentang pengolahan sumber daya alam di dalam negeri untuk menciptakan nilai tambah.
Kedua, Wamenkeu menyoroti digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar menggantikan proses bisnis manual dengan solusi elektronik. Digitalisasi masa depan melibatkan kecerdasan buatan, di mana teknologi dapat memberikan rekomendasi dan bahkan berpikir secara mandiri.
Ketiga, Wamenkeu membahas sustainabilitas, yang terkait erat dengan upaya Indonesia menuju ekonomi hijau. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan National Determined Contribution (NDC), dengan target pengurangan emisi sebesar 29% hingga 31,89% melalui upaya nasional, atau bahkan 41% hingga 43,2% melalui dukungan internasional. Selain itu, Indonesia juga berjanji untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, yang memerlukan transisi energi yang komprehensif.
Poin-poin yang disampaikan oleh Wamenkeu Suahasil Nazara menggarisbawahi pentingnya beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi, sambil mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Hilirisasi, digitalisasi, dan sustainabilitas menjadi landasan penting bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif di Indonesia.