Kenapa Astronaut Tak Bisa Mendarat di Saturnus ?

oleh -736 Dilihat
oleh
Kenapa Astronaut Tak Bisa Mendarat di Saturnus ?
Kenapa Astronaut Tak Bisa Mendarat di Saturnus ? - foto dok detikedu

Klikinfoberita.com – Dari sekian misi luar angkasa yang telah dilakukan, planet Saturnus tak pernah dijadikan destinasi Astronaut. Apa alasannya? Saturnus adalah planet yang sangat besar, terbesar kedua di tata surya. Besar dari Saturnus bisa berisikan sebanyak 760 Bumi di dalamnya. Adapun jarak dari Saturnus ke Bumi berkisar 1,2 miliar kilometer.

Kendati besar, astronaut belum pernah mendaratkan kakinya di planet ini. Apa alasan yang mendasari tak adanya misi ruang angkasa untuk datang dan mendarat di Saturnus?

Alaku

 

Astronaut tidak bisa mendarat di Saturnus karena Saturnus adalah planet gas raksasa yang tidak memiliki permukaan padat untuk mendarat seperti Bumi atau planet-planet lainnya dalam tata surya. Berikut beberapa alasan mengapa astronaut tidak bisa mendarat di Saturnus:

  • Komposisi Saturnus

Saturnus terutama terdiri dari hidrogen dan helium, dengan jumlah yang lebih kecil dari unsur-unsur lainnya. Tidak seperti Bumi yang memiliki permukaan padat yang kokoh, Saturnus hanya memiliki lapisan gas yang sangat tebal dan atmosfer yang dalam. Tidak ada permukaan yang dapat diinjak oleh astronaut.

  • Tekanan dan Temperatur

Di lapisan atas Saturnus, tekanan atmosfer sangat tinggi dan suhu sangat rendah, sekitar -178 derajat Celsius (-289 derajat Fahrenheit). Di dalam atmosfer Saturnus, tekanan dan suhu akan terus meningkat seiring dengan penurunan kedalaman, hingga mencapai kondisi yang sangat ekstrem yang tidak dapat diatasi oleh teknologi manusia saat ini.

  • Atmosfer yang Tebal

Atmosfer Saturnus sangat tebal dan berisi berbagai gas seperti hidrogen, helium, metana, dan ammonia. Ini akan membuat pendaratan fisik menjadi sangat sulit, karena kendaraan pendaratan akan tenggelam dalam lapisan atmosfer yang tebal dan kemungkinan besar tidak akan dapat bertahan.

  • Radiasi dan Badai

Saturnus juga dikenal memiliki radiasi yang kuat dan badai besar yang dapat merusak kendaraan antariksa dan berbahaya bagi astronaut. Misi ke Saturnus akan menghadapi tantangan besar dalam melindungi astronaut dari radiasi dan cuaca ekstrem ini.

  • Jarak yang Jauh

Saturnus terletak sangat jauh dari Bumi, sehingga perjalanan ke planet ini akan memakan waktu bertahun-tahun. Misi lama seperti ini memerlukan sumber daya yang sangat besar dan teknologi yang sangat canggih.

Sebagai gantinya, penjelajahan Saturnus lebih cenderung dilakukan dengan pesawat ruang angkasa tanpa awak atau wahana antariksa yang dirancang khusus untuk mempelajari planet ini dari jauh. Misi seperti Cassini-Huygens telah memberikan pemahaman mendalam tentang Saturnus dan satelit-satelitnya tanpa harus mencoba mendarat di planet itu sendiri.

Saturnus adalah salah satu planet dalam tata surya kita, dan ini adalah planet gas raksasa yang mengelilingi Matahari. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang Saturnus:

  1. Karakteristik Fisik
    • Ukuran: Saturnus adalah planet kedua terbesar dalam tata surya kita setelah Jupiter. Diameter Saturnus adalah sekitar 120.536 kilometer (74.897 mil), hampir 9,5 kali diameter Bumi.
    • Komposisi: Saturnus terutama terdiri dari hidrogen (sekitar 96%) dan helium (sekitar 3%), dengan sedikit jumlah unsur-unsur lainnya seperti metana, ammonia, dan air.
    • Cincin: Salah satu fitur paling mencolok dari Saturnus adalah cincinnya. Saturnus memiliki sistem cincin yang besar dan indah yang terdiri dari potongan-potongan kecil dari debu, batuan, dan es yang mengorbit planet ini. Cincin-cincin ini sangat spektakuler dan merupakan salah satu ciri khas utama planet ini.
  2. Atmosfer
    • Saturnus memiliki atmosfer yang tebal yang terdiri dari lapisan-lapisan berbeda. Atmosfernya mengandung awan-awan yang terdiri dari kristal es amonia, metana, dan senyawa lainnya.
    • Cuaca Saturnus sangat ekstrem, dengan badai yang besar, termasuk Badai Saturnus Utara yang terkenal yang berbentuk seperti matahari.
    • Suhu di atmosfer Saturnus sangat rendah, mencapai sekitar -178 derajat Celsius (-289 derajat Fahrenheit).
  3. Satelit
    • Saturnus memiliki banyak satelit atau bulan, lebih dari 80 yang telah diketahui. Yang terbesar dan paling terkenal adalah Titan, yang juga memiliki atmosfer tebal dan menjadi tujuan penelitian yang signifikan dalam eksplorasi tata surya.
    • Bulan-bulan Saturnus yang lain termasuk Enceladus, yang memiliki geiser air, dan Mimas, yang memiliki ciri unik seperti lekukan raksasa di permukaannya yang disebut “Death Star.”
  4. Penjelajahan
    • Satu-satunya misi manusia yang pernah mendekati Saturnus adalah misi Apollo 7 pada tahun 1969. Misi ini adalah bagian dari program Apollo NASA yang mengirim astronaut ke Bulan, dan itu hanya mencapai orbit Bumi rendah.
    • Namun, misi wahana antariksa tanpa awak seperti Voyager, Cassini-Huygens, dan Juno telah memberikan wawasan yang mendalam tentang Saturnus dan lingkungannya.
  5. Asal Usul Nama
    • Saturnus dinamai dari dewa Romawi Saturnus, yang merupakan dewa pertanian dan waktu. Nama ini sesuai dengan karakteristik planet ini yang sangat lambat bergerak di langit.

Saturnus adalah salah satu objek yang paling menarik dan spektakuler di tata surya kita, dan penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih banyak tentang planet ini dan sistem cincinnya yang mengesankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.