Jakarta, Klikinfoberita.com – Munculnya video viral baru-baru ini di media sosial menampilkan pengantin pria yang sedang marah-marah kepada pemilik mobil lain di Cilandak, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut terjadi setelah mobil pengantin pria tersebut disenggol oleh mobil lain.
Video yang menjadi viral itu diunggah melalui akun Instagram @fakta.jakarta pada hari Sabtu (15/7). Dalam video singkat tersebut, terlihat pengantin pria yang masih mengenakan pakaian serba putih keluar dari mobilnya dan melakukan tendangan yang keras ke arah mobil yang diduga telah menyenggolnya.
Kedua belah pihak terlibat dalam pertengkaran yang melibatkan makian dan cekcok, yang akhirnya mengganggu lalu lintas di sekitarnya. Suara klakson terus terdengar dari arah belakang sebagai respon dari insiden tersebut.
Namun, menurut saksi mata, kedua mobil sebenarnya hanya mengalami serempetan kecil. Namun, karena terbawa emosi, mereka terlibat dalam pertengkaran tersebut.
“Sekadar serempetan biasa saja sebenarnya, seperti senggolan mobil pada umumnya. Mungkin ada masalah di antara mereka, temannya juga terlibat dengan pakaian batik,” ujar Nurdin, seorang satpam di sekitar lokasi kejadian.
Video tersebut telah ditonton sebanyak 598 ribu kali dan telah mendapatkan ribuan komentar. Mayoritas warganet mengecam tindakan arogan dari pengantin pria yang menendang kendaraan tersebut.
Andry Berlianto, seorang praktisi Defensive Driving, menekankan pentingnya menjaga emosi ketika berada di jalan raya. Menurutnya, dengan bersabar sejenak, kita dapat menghindari masalah yang mungkin timbul.
“Saat berada di belakang kemudi, utamakan etika dan jauhkan sikap egois. Bagaimana seseorang mengemudi mencerminkan karakternya sebagai pengemudi, baik itu seorang profesional maupun bukan. Pengemudi tidak boleh sembarangan,” jelasnya kepada detikOto.
Lebih lanjut, menurutnya, sebagai pihak yang merasa terancam, pengemudi sebaiknya tidak membiarkan emosi mempengaruhi tindakan. Alih-alih marah, lebih baik memberikan peringatan.
“Sebagai pihak yang merasa terancam, penting untuk memberikan peringatan dan jika masalah berulang, bisa diselesaikan melalui musyawarah bersama,” katanya
Tentunya, menjaga emosi saat berada di jalan raya juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. Berikut beberapa tips yang disarankan oleh Andry Berlianto:
- Praktikkan kesabaran: Hindari bereaksi secara impulsif terhadap situasi yang mungkin membuat Anda frustrasi. Jaga ketenangan dan beri diri Anda waktu sejenak sebelum merespons.
- Hindari balas dendam: Jangan tergoda untuk membalas tindakan tidak baik dari pengemudi lain. Balas dendam hanya akan memperburuk situasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
- Utamakan keselamatan: Prioritaskan keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya. Jangan terlibat dalam perlombaan atau perilaku agresif yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- Gunakan komunikasi non-verbal: Jika ada masalah atau kesalahan dari pengemudi lain, gunakan isyarat non-verbal seperti lampu sein atau klakson sebagai cara untuk mengomunikasikan pesan dengan sopan.
- Beri peringatan dengan bijak: Jika Anda melihat pelanggaran atau perilaku berbahaya dari pengemudi lain, lebih baik memberikan peringatan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
- Pahami bahwa setiap orang bisa membuat kesalahan: Ingatlah bahwa tidak ada pengemudi yang sempurna. Setiap orang bisa melakukan kesalahan di jalan raya. Bersikaplah dengan pengertian dan beri kesempatan kepada pengemudi lain untuk memperbaiki kesalahannya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mengurangi potensi konflik di jalan raya.
