KlikInfoBerita – Dalam kesempatan itu, Rohidin mengajak Barisan Muda Rohidin (BMR) untuk berperan aktif dalam memenangkan pasangan Rohidin-Meriani pada Pilgub mendatang. Ia menekankan pentingnya soliditas dan semangat juang dari BMR untuk memperkuat dukungan.
Sementara itu, Ketua BMR, Muhar Rozi, dalam sambutannya dengan penuh semangat menyatakan kesiapan BMR untuk menjadi garda terdepan dalam memenangkan pasangan Romer. “Kami, pemuda BMR, siap menjadi garda terdepan untuk memenangkan Romer. Gubernur tetap Rohidin,” tegas Muhar Rozi.
Rohidin Mersyah, Calon Gubernur Bengkulu, menekankan pentingnya persatuan di kalangan pemuda Provinsi Bengkulu dalam acara pelantikan Barisan Muda Rohidin (BMR). Acara yang digelar untuk memperkuat basis dukungan menjelang Pilkada tahun ini dihadiri oleh berbagai elemen pemuda, termasuk pasangannya, Meriani, dengan nomor urut dua dalam Pilgub Bengkulu.
Rohidin mengimbau para pemuda untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks yang sering beredar selama masa kampanye politik. Ia berharap setiap informasi yang beredar di masyarakat dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan sumber yang jelas dan kredibel, agar tidak memicu kericuhan di tengah suasana politik.
“Saya meminta pemuda di Provinsi Bengkulu memiliki pemikiran yang cerdas dan sehat, karena pemuda adalah garda terdepan dalam memajukan daerah ini,” ujar Rohidin dalam pidatonya.
Selain itu, Rohidin juga menanggapi isu terkait pajak daerah yang dinilai menyudutkan kredibilitasnya sebagai calon gubernur. Ia menegaskan bahwa kebijakan kenaikan pajak BBM yang berlaku di Bengkulu sama dengan kebijakan yang diterapkan di daerah lain di Indonesia.
“Kenaikan BBM ini seolah-olah hanya berdampak di Bengkulu, padahal sudah kita kaji, dampaknya tidak signifikan terhadap perekonomian daerah,” jelasnya.
Rohidin menjelaskan bahwa kenaikan pajak BBM ini hanya berlaku untuk BBM non-subsidi, yang umumnya digunakan oleh sektor usaha seperti perkebunan, pertambangan, dan kontraktor alat berat. Kebijakan tersebut, menurut Rohidin, tidak memberatkan masyarakat umum dan justru berperan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bengkulu.
“Kita kaji kebijakan ini setiap enam bulan sekali. Jika ada penurunan harga, tentunya kita juga akan memberikan keringanan bagi pelaku usaha,” tambahnya.