Harga Cabai Melonjak di Pasar Tradisional  Akibat Cuaca Ekstrem

oleh -40 Dilihat
oleh
Penjual cabei di pasar tradisional di kecamatan Taba Penanjung kabupaten Bengkulu Tengah.

KLIKINFOBERITA.COM, – Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Bengkulu dalam beberapa waktu terakhir telah berdampak signifikan pada sektor pertanian, khususnya para petani cabai. Di Kabupaten Bengkulu Tengah, banyak petani mengalami gagal panen akibat tanaman cabai yang membusuk sebelum dapat dipanen. Kondisi ini menyebabkan pasokan cabai menurun drastis, sementara permintaan tetap stabil, sehingga harga cabai melonjak tajam di pasaran.

Arwan, seorang pedagang cabai dan sayuran di Pasar Kamis Taba Penanjung, mengungkapkan bahwa harga cabai merah saat ini telah mencapai Rp 70 ribu per kilogram, naik Rp 10 ribu dibandingkan pekan lalu. Peningkatan serupa juga terjadi pada jenis cabai lainnya, seperti cabai rawit dan cabai gading—keduanya dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram. “Paling murah itu cabai hijau, harganya Rp 40 ribu per kilogram,” ujar Arwan, Kamis (23/1/2025).

Menurut Arwan, kenaikan harga ini dipicu oleh pasokan cabai yang berkurang akibat tingginya tingkat cabai di tingkat petani. “Banyak cabai yang busuk sebelum dipanen karena cuaca ekstrem. Jadi, stok di pasaran sedikit, tapi permintaan masyarakat tetap banyak. Otomatis, harga naik,” jelasnya.

Lonjakan harga cabai ini turut mempengaruhi daya beli masyarakat. Meski pembeli masih ramai, jumlah cabai yang dibeli kini berkurang dibandingkan biasanya. Kalau dulu mereka beli satu kilogram, sekarang cuma setengah atau seperempat kilogram, ungkap Arwan.

Fenomena ini tidak hanya merugikan petani, tetapi juga menyulitkan konsumen yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan sehari-hari. Cuaca ekstrem yang tidak disebutkan memang menjadi tantangan serius bagi sektor pertanian, terutama bagi komoditas seperti cabai yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan.

Para petani berharap cuaca segera membaik agar tanaman mereka bisa kembali produktif dan pasokan cabai di pasar dapat stabil. Sementara itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan, seperti bantuan pupuk atau pelatihan teknis, untuk membantu petani mengatasi dampak buruk dari cuaca ekstrem ini.

Melonjaknya harga cabai di Bengkulu Tengah menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem berdampak nyata terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama pada sektor pertanian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.