Bengkulu Tengah, Klikinfoberita.com – Sebanyak 8 anggota DPRD Bengkulu Tengah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke PT Agra Sawitindo pada Jumat (15/9/2023). Sidak ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan masyarakat sekitar area PT Agra Sawitindo terkait dugaan pencemaran udara yang berasal dari pabrik sawit tersebut.
Keluhan masyarakat mengenai asap pabrik yang tampak tebal dan menghitam mendorong DPRD Bengkulu Tengah untuk melakukan sidak guna menginvestigasi lebih lanjut. Selain isu pencemaran udara, anggota DPRD juga menemukan kekurangan dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan kerja di antara karyawan PT Agra Sawitindo.
Ketua DPRD Bengkulu Tengah, Budi Suryantono, Wakil Ketua I DPRD Bengkulu, Peri Haryadi, dan 6 anggota DPRD lainnya turut serta dalam sidak tersebut. Peri Haryadi, Wakil Ketua I DPRD Bengkulu Tengah, mengungkapkan hasil sidak mereka menunjukkan bahwa PT Agra Sawitindo mengakui adanya kerusakan pada bagian Boiler yang menyebabkan asap pabrik menjadi tebal.
“Manajer perusahaan mengakui bahwa boilernya mengalami kerusakan dan saat ini sedang dalam proses perbaikan. Kami mendesak perusahaan untuk segera memperbaikinya karena asap ini merupakan sumber polusi yang dapat membahayakan masyarakat,” ujar Peri.
Pihak DPRD mengkhawatirkan dampak polusi udara dari asap PT Agra Sawitindo dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan akut (ISPA) kepada masyarakat di sekitar pabrik. “Kami mengimbau kepada pihak perusahaan untuk segera memperbaiki situasi ini, terutama saat ini sedang musim kemarau sehingga debu dapat tersebar lebih cepat dan membahayakan masyarakat,” tambah Peri.
Peri juga mempertanyakan keselamatan kerja karyawan PT Agra Sawitindo yang terlihat tidak mematuhi prosedur keamanan. “Karyawan di dalam pabrik sepertinya tidak menggunakan prosedur keamanan. Kami merasakan sendiri suhu yang sangat panas dan debu yang berterbangan, hal ini juga harus mendapat perhatian serius,” ujar Peri.
Sementara itu, Soni Afrizal, Mill Manager PT Agra Sawitindo, menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan perbaikan menyeluruh terkait kerusakan pada bagian boiler. “Kami akan melakukan perbaikan menyeluruh dan selanjutnya akan memantau dampak debu ini di rumah-rumah warga. Apakah masih ada dampak atau tidak setelah perbaikan,” jelas Soni.
Terkait dengan karyawan yang tidak mematuhi SOP dalam bekerja, Soni mengakui bahwa hal tersebut telah sering kali mendapat teguran dan sosialisasi. “Kami akan melakukan sosialisasi lagi dan meningkatkan ketegasan terhadap karyawan yang tidak mematuhi prosedur keamanan tersebut, sesuai dengan permintaan dari DPRD dan Dinas Ketenagakerjaan,” imbuh Soni.