Sinyal Penolakan Megawati Duet Ganjar dengan Prabowo

oleh -202 Dilihat
oleh
Ketum PDIP Megawati. (poto ;kps)

JAKARTA, Klikinfoberita.com – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri memberikan sinyal penolakan atas berkembangnya wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Megawati mengaku kaget ketika mendengar adanya wacana tersebut. Yang membuat Megawati semakin terkejut bahwa kabar yang beredar sudah ada persetujuan jika Prabowo nantinya menjadi calon presiden. Sedangkan Ganjar wakil presiden.

Alaku

Padahal, mandat untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI-P adalah dirinya seorang. Lantas seperti apa alur wacana duet Ganjar dan Prabowo bermula? Berikut rangkumannya: Berawal dari Ganjar Wacana duet Ganjar dan Prabowo yang belakangan ini berkembang ternyata berangkat dari pernyataan Ganjar sendiri.

Hal ini disampaikan Ganjar ketika ditanya peluang dirinya dan Prabowo disatukan untuk mewujudkan hadirnya dua pasangan calon di Pilpres 2024. Ganjar mengtakan bahwa peluang dirinya berduet dengan Prabowo masih mungkin terjadi.

“Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU, semua peluang bisa terjadi,” kata Ganjar singkat saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023). Namun, Ganjar enggan mengomentari lebih lanjut mengenai kemungkinan dirinya berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024.

Diperkuat pernyataan Puan Wacana duet Ganjar dan Prabowo juga disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Puan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Ganjar bisa berpasangan dengan Prabowo yang merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurut Puan, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik selama bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ya mungkin-mungkin saja (Ganjar dan Prabowo bersatu), dinamika yang di politik ini selalu memungkinkan kita bersilaturahmi dan bertemu,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Dilansir kompas.com, saat itu, Puan mengungkapkan, pihaknya masih membangun komunikasi dengan partai politik anggota KIM. Bahkan, Puan mengaku terus mempertahankan silaturahmi dengan Prabowo. Ia juga menekankan masih ada peluang untuk mempertemukan Prabowo dengan Megawati.

“Bisa saja (Prabowo dan Megawati bertemu), saya sering ketemu Mas Prabowo kemarin ketemu di acara NU (Nahdlatul Ulama),” imbuh dia. Tetap Prabowo calon presiden Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum kepikiran untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar.

“Kalau pertanyaannya tadi mungkin (atau) enggak mungkin, justru saya belum kepikiran sampai di situ tadinya, sampai dengan teman-teman media nanya ya jawaban saya itu tadi,” ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023). Dasco menegaskan, Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra telah mengamanatkan Prabowo untuk maju sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden.

Lagipula, kata dia, Prabowo sudah didukung oleh banyak partai, yang semuanya mendeklarasikan Prabowo sebagai capres 2024. “Ya amanat Rapimnas itu kan dari Partai Gerindra calon presiden.

Lalu kemudian juga dukungan teman-teman koalisi itu kemudian mengusung Pak Prabowo sebagai capres, kan begitu,” ucap Dasco. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, Gerindra tetap berpegang pada keputusan mendorong Prabowo sebagai bakal calon presiden.

Oleh karenanya, Gerindra mempertimbangkan sisi kepantasan apabila ingin menawarkan posisi bakal calon presiden kepada Ganjar.

“Saya enggak bisa menilai, tapi dalam konteks kepantasan, apakah pantas kami tawarkan posisi (bakal) cawapres kepada PDI-P yang partai besar, dua kali pemenang pemilu?” ujar Habiburokhman dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV pada Kamis (28/9/2023).

 

Sinyal penolakan Megawati Sementara, Megawati memberikan sinyal penolakan atas wacana yang telah terlanjur berkembang tersebut. Megawati mengaku heran dengan wacana tersebut.

Ia bahkan tidak mengetahui ada wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo. Padahal, dirinyalah yang diberi mandat untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDI-P.

“Saya sendiri sempat bingung di media tiba-tiba dibilang, ‘Iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya’,” kata Megawati saat menutup Rakernas IV PDI-P di Jakarta International Expo, Minggu (1/10/2023).

“Aku terus di rumah melongo, ini yang ngomong siapa ya, ya aku kok ketua umumnya malah enggak ngerti. Coba, enggak usah didengerin,” ujar dia. Megawati pun mengibaratkan sosok Prabowo dan Ganjar seperti lelaki tampan dan perempuan cantik yang saling dijodohkan. (kps)

4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.