Hakim MK Guntur: Kualitas Demokratisasi di Dunia Masih Jauh dari Impian

oleh -163 Dilihat
oleh
Hakim Agung Guntur Hamzah.(poto dok)

Jakarta,Klikinfoberita.com – Hakim Konstitusi Guntur Hamzah menyatakan kualitas demokratisasi negara di dunia masih jauh dari impian. Hal itu seiring laporan Freedom House berjudul Freedom in the World 2022: The Global Expansion of Authoritarian Rule.

Disebutkan dalam laporan itu, dari 201 negara terdapat 89 negara tergolong negara ‘bebas’, 56 negara tergolong ‘bebas sebagian’ dan 56 negara tergolong ‘tidak bebas’. Parameter yang digunakan dalam laporan tersebut tentu tidak hanya terkait dengan pelaksanaan pemilu atau kebebasan hak warga negara untuk memilih (right ro vote) dan hak untuk dipilih (right to be candidate).

Alaku

“Akan tetapi, saya mengutip laporan ini untuk mengatakan bahwa meskipun semakin banyak negara yang menganut sistem demokrasi, namun pada kenyataannya kualitas demokratisasi negara di dunia (dalam hal kebebasan) masih jauh dari impian,” kata Guntur Hamzah yang disiarkan di chanel YouTube APHTN-HAN, Minggu (1/10/2023).

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan Konferensi Nasional Asosiasi Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN- HAN), Jumat (30/9) malam. Konferensi tersebut dibuka Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dan juga hadir hakim MK Arief Hidayat, hakim MK Enny Nurbaningsih dan Kepala BPHN, Widodo Ekatjahjana yang mewakili Menkumham.

“Dalam konteks demokrasi, kuantitas negara yang menganut sistem demokrasi ternyata tidak berbanding lurus dengan kualitas demokratisasi-nya. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas demokrasi adalah melalui optimalisasi kualitas pemilihan umum,” ujar Guntur yang juga Ketua Umum APHTN-HAN.

Guntur menyitir dialog Socrates dan salah seorang muridnya Glaucon tentang a good democracy and a bad democracy. Demokrasi bisa menjadi suatu bentuk pemerintahan yang baik atau buruk, tergantung pada kualitas masyarakat yang memegang kekuasaannya. Dalam demokrasi yang baik, rakyat dipimpin oleh pemimpin yang wise and virtuous, bijaksana dan berbudi luhur. Sementara dalam demokrasi yang buruk, rakyat diperintah oleh para demagog dan para pemburu rente.

“Kita berharap demokrasi kita adalah demokrasi yang baik, demokrasi yang berintegritas dan kualitasnya semakin meningkat, serta damai dan menyenangkan untuk semua,” ucap Guntur Hamzah.(asp/aik)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.