Akting adalah seni atau tindakan berperan sebagai karakter dalam suatu cerita, drama, film, atau pertunjukan. Ini melibatkan penggunaan ekspresi wajah, tubuh, suara, dan emosi untuk memerankan peran karakter dengan cara yang meyakinkan agar dapat menghibur, menginformasikan, atau menyampaikan pesan kepada penonton. Akting seringkali dilakukan oleh aktor atau aktris yang memiliki keterampilan khusus dalam memerankan karakter-karakter tersebut dan tujuan akting.
Selain itu, aktor Amerika Serikat Lee Strasberg mengatakan akting adalah kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan imajiner. Menurut Lee, dari pengertiannya soal akting itu, maka seorang aktor harus bisa bereaksi sebaik mungkin pada imaji yang dilansir dari laman Aku Aktor.
Dalam pengertiannya, Lee memfokuskan pada kata kemampuan (ability) yang harus dituntut untuk tampil bagus dengan memiliki kemampuan adaptasi yang kuat, mampu memahami serta meresapi karakter yang dirangsang melalui imaji.
Sedangkan, mengutip dari Skripsi Anita Dwi Susanti yang berjudul ‘Akting Teater dan Film Pada Studi Kasus Maudy Koesnaedi’, akting adalah segala bentuk interaksi dialog, perilaku, dan improvisasi yang dilakukan oleh seorang aktor saat sedang berperan.
Dalam melakukan akting, seorang aktor perlu memiliki keyakinan dan kemampuan untuk meyakinkan serta membuat penonton terlibat dalam cerita. Aktor memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan emosi serta perasaan subjektif kepada penonton melalui ekspresi fisik dan vokal.
Akting dalam seni peran, tubuh dan ekspresi batin adalah media utama yang digunakan. Kesanggupan untuk menyentuh perasaan asli manusia merupakan komponen esensial dari sebuah akting berkualitas.
Pelatihan keaktoran berfokus pada pencarian laku yang bersumber dari pemahaman psikologis. Salah satu pendekatan pelatihan akting yang efektif adalah akting realis, di mana aktor mampu meyakinkan penonton bahwa apa yang mereka lakukan adalah aksi yang autentik.
Selain itu, ada beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam pelatihan akting, seperti fleksibilitas fisik dan latihan vokal, pengamatan untuk memahami karakter yang dimainkan, serta penguasaan atas aspek psikologis guna membangun imajinasi yang diperlukan dalam membentuk peran.
Tujuan akting adalah kompleks dan bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, tujuan akting adalah untuk mengkomunikasikan cerita, karakter, emosi, dan pesan kepada penonton melalui penampilan visual dan vokal. Berikut adalah beberapa tujuan utama akting:
1. Menghidupkan Karakter
Aktor bertugas untuk menghidupkan karakter yang ada dalam naskah atau skenario. Mereka harus menggali karakter tersebut, memahami latar belakangnya, motivasinya, dan bagaimana karakter tersebut berinteraksi dengan karakter lain dalam cerita.
2. Mengkomunikasikan Emosi
Salah satu peran utama aktor adalah mengungkapkan emosi karakternya dengan cara yang autentik dan dapat dirasakan oleh penonton. Mereka harus mampu merasakan, menginterpretasikan, dan mengekspresikan emosi yang sesuai dengan cerita.
3. Menggambarkan Kisah
Aktor harus bekerja sama dengan sutradara dan rekan-rekan pemainnya untuk menggambarkan cerita secara efektif. Mereka harus memahami alur cerita dan menciptakan momen-momen yang dapat membuat penonton terlibat.
4. Menciptakan Keterhubungan
Aktor harus menciptakan keterhubungan antara karakter-karakter dalam cerita. Ini termasuk hubungan interpersonal, konflik, dan dinamika antar karakter.
5. Menghibur dan Memikat
Salah satu tujuan utama akting adalah menghibur penonton dan membuat mereka terlibat dalam cerita. Aktor harus memegang perhatian penonton dan membuat mereka terpesona oleh penampilan mereka.
6. Menginspirasi dan Merangsang Perasaan
Akting juga dapat digunakan untuk menginspirasi dan merangsang perasaan penonton. Beberapa pertunjukan atau film bertujuan untuk menyampaikan pesan yang mendalam atau memicu perubahan emosional pada penonton.
7. Menghormati Naskah dan Visi Sutradara
Aktor juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati naskah asli dan visi sutradara. Mereka harus bekerja sesuai dengan panduan yang diberikan oleh sutradara dan menjalankan peran sesuai dengan naskah.
8. Mengembangkan Keterampilan Seni
Akting adalah seni yang terus berkembang. Banyak aktor memiliki tujuan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dalam berakting, baik melalui pelatihan, eksplorasi berbagai jenis peran, atau kolaborasi dengan profesional lain di industri seni.
9. Menghasilkan Karya yang Berkualitas
Akhirnya, tujuan utama akting adalah menghasilkan karya seni yang berkualitas tinggi yang akan diapresiasi oleh penonton dan industri. Ini mencakup penciptaan pertunjukan atau film yang mendapat pujian dan penghargaan.
Penting untuk diingat bahwa tujuan akting dapat berbeda tergantung pada genre (misalnya, teater, film, televisi, atau komedi stand-up) dan tujuan pribadi setiap aktor. Namun, tujuan utama tetap berfokus pada komunikasi cerita dan emosi kepada penonton.