KLIKINFOBERITA.COM,-Wakil Gubernur Bengkulu Mian, didampingi Asisten III Administrasi Pembangunan Nandar Munadi, hadir virtual dalam Rapat Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Gelaran krusial ini digelar di Aula Merah Putih, Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (24/12), dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Di tengah tantangan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, Tito Karnavian memerintahkan seluruh kepala daerah optimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dan belanja tepat sasaran. “Kepala daerah harus agresif kejar target PAD melalui pajak, retribusi, dan dana perimbangan. Belanja APBD jangan sekadar rutinitas, tapi dorong infrastruktur dan layanan publik prioritas,” tegasnya.
Arahan paling menohok: hidupkan “mesin pendorong” ekonomi swasta lewat investasi masif. “Investasi domestik maupun asing jadi kunci. Ciptakan iklim usaha kondusif, permudah perizinan, beri insentif. Ini bukan opsional, tapi keharusan untuk capai pertumbuhan 5-6 persen di daerah,” ujar Tito Karnavian, menekankan transisi energi hijau dan pengendalian inflasi.
Bengkulu langsung responsif. Wakil Gubernur Mian janji implementasi cepat. “Kami fokus potensi unggulan: kelapa sawit, pantai indah, hingga pertambangan ramah lingkungan. Target investasi Rp10 triliun dan pertumbuhan 5,5 persen di 2025, via Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pesisir,” katanya usai rapat.
Rapat ini soroti penyerapan tenaga kerja lokal dan inovasi digital. Tito peringatkan: APBD harus data-driven, hindari pemborosan. Sinergi pusat-daerah ini diharapkan ubah Bengkulu dari ketergantungan anggaran menjadi mandiri fiskal, beri dampak nyata bagi rakyat.
Dengan APBD 2025 sebagai senjata utama, pemerintah daerah kini di ujung tanduk: sukseskan investasi atau tertinggal di era kompetisi global.











