KLIKINFOBERITA.COM,- Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Bengkulu dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan para petani cabai gagal panen. Dampaknya, harga cabai di wilayah tersebut, khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah, mengalami kenaikan signifikan.
Arwan, pedagang cabai dan sayur di Pasar Kamis Taba Penanjung, menyebutkan harga cabai merah kini melonjak menjadi Rp 70 ribu per kilogram, naik Rp 10 ribu dibandingkan minggu sebelumnya.
“Seluruh jenis cabai naik harga. Cabai merah keriting sekarang Rp 70 ribu per kilogram. Cabai rawit dan cabai gading, atau yang dikenal sebagai cabai setan, harganya Rp 80 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau menjadi yang termurah dengan harga Rp 40 ribu per kilogram,” ungkap Arwan, Kamis (23/1/2025).
Menurut Arwan, peluncuran harga ini terjadi karena banyaknya cabai yang membusuk di lahan akibat cuaca buruk. Hal ini membuat pasokan cabai berkurang secara drastis, meski permintaan di pasar tetap tinggi.
“Karena cuaca ekstrem, banyak cabai petani yang gagal panen dan membusuk. Pasokan berkurang, tapi permintaan tetap ada, jadi otomatis harga naik,” jelasnya.
Kenaikan harga ini juga berdampak pada daya beli masyarakat. Arwan menambahkan, meski pembeli masih ramai, jumlah cabai yang dibeli menurun drastis.
“Biasanya orang beli satu kilogram, sekarang hanya setengah atau seperempat kilogram saja. Harga yang mahal membuat mereka mengurangi,” katanya.
Cuaca ekstrim yang mempengaruhi sektor pertanian ini menjadi tantangan besar bagi petani dan masyarakat di Provinsi Bengkulu, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti cabai yang menjadi bahan utama dalam masakan sehari-hari.