KLIKINFOBERITA.COM, – Kampung Batik Sungai Lemau yang terletak di Desa Panca Mukti, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, semakin mengukuhkan posisinya sebagai sentra batik lokal yang berkualitas dan khas. Dengan bimbingan pengrajin sekaligus pengembang Kampung Batik, Nanik Hidayati, kampung ini kini melayani berbagai pesanan batik dari berbagai kalangan, termasuk dari instansi pemerintah.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah juga menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan kampung ini, terutama dalam hal pemasaran. “Dukungan pemerintah dalam pemasaran sudah berjalan baik bagi kami. Saat ini, beberapa kepala dinas merekomendasikan untuk menggunakan batik kami dari Sungai Lemau. Ini memberikan semangat bagi kami untuk terus mengembangkan kampung ini,” ujar Nanik dengan semangat.
Tidak hanya sekedar memproduksi batik, Kampung Batik Sungai Lemau juga menjadi tempat kerja bagi sekitar 15 pengrajin dari berbagai desa sekitar, seperti Desa Srikuncoro. Pengrajin ini bekerja dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan empat orang, memungkinkan mereka bekerja sama dalam menyelesaikan pesanan dengan hasil yang dibagi rata. “Kami bekerja dalam kelompok kecil, ini juga membantu mempererat hubungan antar desa dan mempertahankan budaya batik di daerah kami,” tambah Nanik.
Langkah lain yang diambil untuk menjaga regenerasi pengrajin adalah pelatihan yang difasilitasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bengkulu Tengah. Setiap kecamatan memilih dua orang untuk dibor sebagai pengrajin baru, harapannya agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antar pengrajin. “Dengan adanya pengrajin baru, semua produk yang dihasilkan dapat dipasarkan bersama di Kampung Panca Mukti,” jelas Nanik.
Motif batik khas “Sungai Lemau” memiliki makna tersendiri dan merupakan warisan budaya yang nama motifnya diresmikan oleh pemerintah daerah. “Nama motif ini berasal dari Pemda Bengkulu Tengah. Kampung Panca Mukti berdiri karena inisiatif saya untuk melestarikan budaya batik,” ujar Nanik.
Selain itu, Kampung Batik Sungai Lemau juga telah menjalin kerja sama pelatihan dengan beberapa sekolah di Bengkulu Tengah melalui Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini memungkinkan pelatihan batik bagi siswa, memperkenalkan budaya batik sejak dini. “Kami sudah melakukan MoU dengan pihak sekolah untuk pelatihan membatik. Dengan demikian, kami dapat melestarikan budaya batik lebih dini,” pungkas Nanik.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, Dekranasda, dan masyarakat, Kampung Batik Sungai Lemau terus berkembang menjadi pusat batik khas Bengkulu Tengah, membawa harapan baru bagi kemajuan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.