KLIKINFOBERITA.COM,-Pemerintah resmi menggulirkan program penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) kepada para peternak layer mandiri mulai awal Oktober ini. Langkah strategis ini dilakukan guna menekan fluktuasi harga jagung pakan yang belakangan melonjak dan menekan biaya produksi peternak unggas petelur.
Melalui program ini, pemerintah menargetkan distribusi 52.400 ton jagung kepada 2.109 peternak yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Hingga 2 Oktober 2025, tercatat hampir 300 ton jagung telah diterima oleh koperasi dan asosiasi peternak sebagai tahap awal pendistribusian.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa jagung yang disalurkan dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini dipatok dengan harga terjangkau, yakni:
Rp 5.000 per kilogram untuk pengambilan langsung di gudang Bulog
Maksimal Rp 5.500 per kilogram di tingkat peternak
Selisih harga ini akan ditanggung pemerintah melalui subsidi sebesar Rp 1.500 per kilogram, yang dialokasikan dari anggaran NFA (National Food Agency) sebesar Rp 78,6 miliar.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah untuk mendukung produsen pangan strategis nasional. Saat harga jagung pakan bergejolak, negara hadir dengan solusi konkret melalui penyaluran jagung produksi dalam negeri yang telah diserap sejak awal tahun,” ujar Arief dalam keterangan resminya, Jumat (3/10/2025).
Program CJP ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga pakan ternak, sekaligus bentuk dukungan terhadap keberlanjutan usaha peternak layer mandiri di tengah gejolak pasar. Dengan ketersediaan jagung yang cukup dan harga yang stabil, diharapkan produktivitas telur tetap terjaga dan inflasi pangan dapat ditekan.
Penyaluran jagung subsidi ini juga menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, Bulog, koperasi peternak, dan asosiasi industri pangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional dari hulu ke hilir.
