Musik Dol, Irama Pukulan Warisan Budaya yang Menggema dari Bengkulu

oleh -11 Dilihat
oleh
Kren : Dentuman dol menggema dari jantung Bengkulu—lebih dari sekadar musik, ia adalah warisan leluhur yang hidup, penuh semangat, irama perjuangan, dan jati diri budaya yang terus dijaga.-foto:man/klikinfoberita.com.

KLIKINFOBERITA.COM,- Di antara kekayaan budaya Bengkulu, salah satu yang paling ikonik dan menggema adalah Musik Dol. Instrumen musik tradisional berbentuk gendang besar ini bukan hanya sekadar alat musik, melainkan sebuah warisan leluhur yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dol terbuat dari bahan dasar kayu yang berongga di bagian tengah dan pada salah satu sisinya ditutup dengan kulit sapi atau kulit kambing yang diregangkan. Untuk memainkannya, para pemukul (pemain dol) menggunakan sebuah pemukul yang terbuat dari kayu dengan ujung berbalut kain. Yang unik dari dol adalah sistem nadanya. Setiap dol memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang kecil, sedang, hingga besar, sehingga menghasilkan bunyi “dung”, “dang”, dan “ding” ketika dipukul. Harmoni yang dihasilkan dari kombinasi pukulan inilah yang menciptakan irama khas dan dinamis.

Awalnya, Musik Dol dikenal sebagai musik pengiring tradisi Tabot, sebuah upacara peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husein, yang telah menjadi ciri khas budaya masyarakat Bengkulu. Dalam prosesi Tabot, dentuman dol mengiringi setiap tahapan ritual, menciptakan suasana yang khidmat sekaligus heroik.

Seiring waktu, fungsi Musik Dol semakin meluas. Kini, irama dol tidak hanya terdengar dalam ritual Tabot, tetapi juga menjadi pengiring tarian tradisional, penyambut tamu agung, dan bahkan menjadi pertunjukan independen dalam berbagai festival budaya. Kelompok-kelompok musik dol terus bermunculan, menunjukkan betapa alat musik ini masih hidup dan dicintai oleh generasi muda Bengkulu.

Keberadaan Musik Dol adalah bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Setiap pukulannya tidak hanya menghasilkan bunyi, tetapi juga menyimpan cerita, sejarah, dan semangat kebersamaan masyarakat Bengkulu. Melestarikan Musik Dol berarti turut menjaga salah satu identitas budaya paling berharga yang terus menggema dari Bumi Rafflesia.

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.