DPRD Bengkulu Tengah Ungkap Praktik Absensi Palsu dan Kantor OPD Sepi: Kartu Remi Ditemukan di Meja Kerja

oleh -61 Dilihat
oleh
Sidak mendadak DPRD Bengkulu Tengah temukan sejumlah kantor OPD sepi, ASN mangkir, dan praktik absensi palsu. Kartu remi berserak di meja kerja jadi bukti kelalaian. Evaluasi sistem absensi segera digulirkan

KLIKINFOBERITA.COM, -Ketua DPRD Bengkulu Tengah, Fepi Suheri, mengguncang sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan inspeksi mendadak (sidak) pada Jumat (9/5/2025) siang. Didorong keluhan masyarakat soal dugaan absensi palsu dan mangkirnya Aparatur Sipil Negara (ASN), sidak ini mengungkap fakta memalukan: ruangan kantor kosong hingga kartu remi berserakan di meja kerja.

Tim sidak yang terdiri atas perwakilan tiga komisi dewan mengecek enam lokasi: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinakertrans, BKPSDM, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, dan Sekretariat DPRD. Hasilnya mengejutkan: sebagian besar kantor sepi, bahkan ruangan bidang terkunci di jam operasional (08.00–16.00 WIB). Hanya sedikit ASN dan tenaga honorer yang terlihat bekerja.

Di salah satu ruangan Dinas Tenaga Kerja, tim menemukan setumpuk kartu remi di atas meja, diduga digunakan pegawai untuk bermain selama jam dinas. “Ini bukti pengabaian tugas! Banyak ASN absen lalu kabur, atau malah asyik main kartu. Kantor pertanian, sekretariat, dan disnaker nyaris kosong!” tegas Fepi. Sidak sengaja digelar mendadak jelang long weekend untuk memastikan objektivitas temuan.

Merujuk temuan ini, DPRD mendesak Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto, mengambil tindakan tegas. Fepi menegaskan, Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) pelanggar wajib dipotong dan evaluasi menyeluruh diperlukan. “Jika perlu, pecat yang bersalah!” tegasnya.

Ketua Komisi III, Arsyad Hamzah, mengusulkan sistem absensi empat kali sehari: pukul 08.00, 11.00, 13.00, dan 16.00 WIB. “Dengan ini, ASN tak bisa kabur atau ‘jalan-jalan’ di jam kerja,” ujarnya. Sementara anggota Komisi I, Sutan Mukhlis, menyoroti kondisi fisik kantor OPD yang tidak layak. “Beberapa ruangan rusak dan tidak nyaman. Ini bisa jadi alasan ketidakhadiran. Segera direhab!” serunya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari Bupati atau kepala OPD terkait. DPRD berjanji akan memantau tindak lanjut evaluasi dan melakukan sidak lanjutan secara berkala. “Kami tak akan berhenti sampai disiplin ASN benar-benar tertib,”pungkas Fepi.

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.