KLIKINFOBERITA.COM, – Beternak ayam potong kini menjadi salah satu pilihan usaha agribisnis yang menarik, terutama bagi pemula. Banyak yang mengira bisnis ini membutuhkan modal besar, padahal kenyataannya bisa dimulai dengan lahan terbatas dan modal relatif kecil, sekitar Rp3 juta saja.
Bagi masyarakat perkotaan yang ingin memanfaatkan lahan sempit, beternak ayam potong dapat menjadi peluang bisnis dengan prospek menjanjikan. Sebagai langkah awal, pemula bisa memulai dengan sekitar 100 ekor ayam.
1. Analisa Modal Usaha
Untuk membudidayakan 100 ekor ayam, modal terbagi menjadi dua jenis:
Biaya Tetap (aset jangka panjang):
Termasuk kandang, tempat pakan, dan tempat minum dengan total Rp3.182.500. Biaya ini dihitung mengalami penyusutan, sehingga dalam setiap periode budidaya (35 hari) dikeluarkan biaya penyusutan sekitar Rp254.600.
Biaya Tidak Tetap (habis sekali periode):
Terdiri dari pembelian DOC (Rp6.000/ekor), pakan, dan suplemen dengan total sekitar Rp2.740.000.
Sehingga, total modal dalam 1 periode (35 hari) mencapai Rp2.994.000.
2. Efisiensi Pakan dan Target Budidaya
Keberhasilan usaha ayam potong sangat bergantung pada efisiensi pakan. Dengan sistem pemeliharaan semi permanen, target pemeliharaan adalah:
Lama penggemukan: 35 hari
Bobot panen: 2 kg/ekor
Kematian maksimal: 3% (sekitar 3 ekor dari 100)
Jika target ini tercapai, jumlah panen mencapai 97 ekor dengan total berat sekitar 194 kg.
3. Perhitungan Keuntungan
Dengan harga jual Rp25.000/kg, pendapatan dari 97 ekor ayam setara dengan Rp4.850.000. Setelah dikurangi modal Rp2.994.000, keuntungan bersih yang diperoleh adalah Rp1.856.000 per 35 hari.
Kesimpulan
Beternak ayam potong skala kecil terbukti bisa dijalankan dengan modal terjangkau dan lahan terbatas. Dengan perencanaan yang baik, manajemen pakan yang efisien, serta evaluasi rutin terhadap kesehatan ayam dan kondisi kandang, bisnis ini berpotensi memberikan keuntungan stabil bahkan bagi pemula.