Bawang Merah Terbukti secara Turun-temurun sebagai Obat Masuk Angin dan Pereda Demam

oleh -13 Dilihat
oleh
Baluran bawang merah, warisan leluhur yang terus dipercaya. Hangatkan tubuh, redakan demam, dan usir masuk angin—cara alami yang tetap relevan di era modern.-foto: Istimewa/klikinfoberita.com.

KLIKINFOBERITA.COM, – Di tengah maraknya obat-obatan modern, bawang merah (Allium cepa L.) kembali menjadi perbincangan karena khasiatnya yang dipercaya secara turun-temurun dalam mengatasi masuk angin dan menurunkan demam, terutama pada anak-anak. Warisan leluhur ini, yang sering dianggap sebagai mitos, ternyata memiliki sejumlah penjelasan ilmiah yang mulai terungkap.

Penggunaan bawang merah sebagai “obat” luar ini masih banyak dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia, terutama para orang tua, sebagai pertolongan pertama sebelum membawa anak ke dokter.

Beberapa metode tradisional yang masih umum digunakan antara lain:

1. Baluran Bawang Merah: Parutan atau irisan bawang merah dicampur dengan minyak kelapa atau minyak telon, lalu dibalurkan ke punggung, dada, perut, dan telapak kaki. Aroma khasnya diyakini memberi efek menghangatkan.

2. Bawang Merah di Sudut Ruangan: Meletakkan irisan bawang merah di atas piring di sudut ruangan atau dekat tempat tidur dipercaya dapat menyerap “penyakit” dan membersihkan udara.

3. Kaus Kaki Bawang: Menaruh irisan bawang merah pada telapak kaki lalu mengenakan kaus kaki semalaman, sebuah metode yang populer dalam praktik detoksifikasi ala tradisional.

Meski penelitian klinis skala besar masih terbatas, para ahli mengakui bahwa bawang merah mengandung senyawa aktif yang mendukung klaim khasiatnya.

· Sifat Antimikroba dan Antivirus: Bawang merah mengandung senyawa flavonoid, seperti quercetin, dan senyawa sulfur (allicin) yang memiliki sifat antimikroba dan antivirus. Senyawa ini dapat membantu melawan patogen penyebab infeksi.

· Sifat Anti-inflamasi: Kandungan quercetin juga dikenal sebagai agen anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, yang sering menjadi penyebab demam.

· Efek Menghangatkan: Ketiga, minyak atsiri dari bawang merah yang dioleskan ke kulit dapat menimbulkan sensasi hangat, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberikan rasa nyaman, sehingga cocok untuk meredakan gejala “masuk angin” seperti meriang dan perut kembung.

dr. Anisa Rahmawati, M.Gizi, seorang ahli gizi, menyatakan, “Penggunaan bawang merah secara topikal untuk meredakan demam dan masuk angin lebih bersifat terapi suportif. Efek hangat yang dihasilkan dapat memberikan kenyamanan dan merilekskan tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah pertolongan pertama, bukan pengganti diagnosis medis.”

Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa bawang merah bukanlah pengganti obat-obatan medis.

· Demam Tinggi: Jika demam sangat tinggi (di atas 38.5°C) atau berlangsung lebih dari tiga hari, pasien harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

· Iritasi Kulit: Penggunaan bawang merah langsung pada kulit, terutama kulit bayi yang sensitif, berisiko menyebabkan iritasi, kemerahan, atau ruam. Selalu encerkan dengan minyak pembawa (seperti minyak kelapa) dan lakukan uji tempel di kulit terlebih dahulu.

· Tetap Hidrasi dan Istirahat: Pengobatan terbaik untuk masuk angin dan demam ringan tetaplah istirahat yang cukup dan menjaga asupan cairan tubuh.

Bawang merah telah membuktikan diri sebagai bagian dari kearifan lokal Nusantara yang tidak ternilai. Meski belum sepenuhnya bisa menggantikan obat modern, keampuhannya sebagai terapi pelengkap yang mudah, murah, dan alami tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan pemahaman dan penggunaan yang bijak, bawang merah tetap menjadi “aset kesehatan” yang berharga dalam setiap rumah tangga Indonesia.

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.