KLIKINFOBERITA.COM, – Dalam usaha beternak bebek, pencegahan terhadap penyakit menjadi suatu kewajiban yang tak terhindarkan. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari beternak.
Berbagai cara pencegahan telah diterapkan dalam peternakan bebek yang berkualitas. Ini mencakup upaya menjaga kesehatan bebek, menjaga kebersihan lingkungan peternakan, dan melakukan vaksinasi terhadap penyakit tertentu yang sulit untuk diobati.
Penyakit Bebek terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Tidak menular dan
2. Menular
Berikut adalah penjelasan tentang beberapa penyakit yang dapat menyerang bebek dan solusinya :
A. Penyakit Tidak Menular Pada Bebek
Penyakit tidak menular pada bebek sering disebabkan oleh kurangnya manajemen pemeliharaan yang baik, seperti keracunan makanan, kondisi kebersihan kandang yang buruk, serta defisiensi vitamin dan mineral.
Diantaranya :
1. Stress
Stress pada bebek dapat dipicu oleh berbagai gangguan lingkungan yang langsung memengaruhi fisiologi tubuhnya, seperti kebisingan dan keterbatasan dalam aktivitas di sekitar air.
Meskipun belum ada obat khusus untuk menangani stres pada bebek, peternak dapat mengurangi risiko stres dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan kondisi pemeliharaan yang baik.
2. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat mengganggu pertumbuhan bebek dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bebek yang kekurangan vitamin A mungkin menunjukkan gejala seperti mengantuk, lemah pada kaki, adanya lendir di mata, dan rentan terhadap infeksi.
Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat mengakibatkan penurunan produksi telur serta penampilan tubuh yang kurus dan lemah.
Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin A, jagung kuning sering digunakan sebagai sumber vitamin A dalam ransum pakan bebek. Memasukkan jagung kuning dalam komposisi pakan bebek dapat membantu mencegah kekurangan vitamin A dan menjaga kesehatan bebek secara keseluruhan.
3. Antibodika Dermatitis
Penyakit ini sering menyerang bebek karena penggunaan antibiotika yang berlebihan. Gejala yang muncul meliputi kulit kering, kerontokan bulu, dan kemungkinan patahnya bulu, serta kegelisahan bebek karena rasa gatal pada kulitnya.
Pencegahan yang dapat dilakukan termasuk penggunaan antibiotika hanya jika diperlukan, dan tidak berlebihan. Mengatur dosis antibiotika dengan cermat sesuai petunjuk dokter hewan dan tidak menggunakan secara berlebihan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Selain itu, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan serta memberikan nutrisi yang cukup juga dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh bebek terhadap penyakit.
4. Rickets Duck
Penyakit Rickets Duck adalah kondisi penyakit tulang pada bebek yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan mineral seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D3.
Pencegahan penyakit Rickets Duck dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang mengandung mineral-mineral tersebut, seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D.
Memastikan bahwa ransum pakan bebek mencakup kebutuhan nutrisi ini dapat membantu mencegah terjadinya penyakit ini. Selain itu, penyediaan lingkungan yang bersih dan sehat juga penting untuk mendukung kesehatan bebek secara keseluruhan.
5. Keracunan Garam
Penyakit ini umumnya terjadi karena air minum yang diminum bebek atau air kolam banyak mengandung kadar garam yang tinggi atau bahan baku lainnya yang memiliki kandungan garam yang tinggi.
Keracunan sering terjadi di lokasi peternakan yang berdekatan dengan pantai atau tambak yang airnya tercemar oleh garam. Hal ini dapat menyebabkan keracunan garam pada bebek dan dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sumber air yang digunakan untuk minum oleh bebek bersih dan bebas dari kontaminasi garam yang berlebihan.
B. Penyakit Menular Pada Bebek
Penyakit menular merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri atau kuman yang disebabkan melalui kontak langsung atau lewat udara.
Berikut daftar penyakit menular yang menyerang bebek :
1. Colera
Penyakit kolera menyerang bebek disebabkan oleh bakteri Pasteurella Avicia. Lingkungan kandang yang basah dan lembab dapat mempercepat penularan bakteri ini.
Kolera sering menyerang anak bebek berusia 4 minggu, yang bisa menyebabkan kematian hingga 50%, sementara pada bebek dewasa tingkat kematian kurang dari 50%.
Gejalanya meliputi sesak napas, bengkak pada pial, panas, berjalan sempoyongan, meratap, dan mengeluarkan suara nyaring. Penyakit ini juga dapat menyebabkan infeksi darah.
Pencegahan yang dapat dilakukan termasuk vaksinasi dengan vaksin Fowl Cholera, atau penyuntikan serum darah dari hewan yang memiliki kekebalan terhadap penyakit kolera. Untuk pengobatan pada bebek yang sudah terserang penyakit ini, dapat diberikan obat seperti Chloramphenicol, Tetra Cycline, atau preparat sulfa.
2. White Eye
Penyakit ini sering menyerang bebek di segala umur dan disebabkan oleh virus, yang penyebarannya sangat cepat. Bebek yang kekurangan vitamin A rentan terhadap penyakit ini. Faktor lingkungan seperti kandang yang lembab dan lantai yang basah juga menjadi pemicu terserangnya penyakit ini.
Gejala yang muncul termasuk keluarnya cairan bening dari mata dan paruh, perubahan warna kotoran dari bening menjadi kekuningan dalam beberapa jam, kesulitan bernafas, kelemahan, dan bahkan lumpuh.
Pencegahan yang bisa dilakukan termasuk memberikan antibiotika yang dapat dicampurkan dalam air minum atau pakan bebek.
3. Coccidiosis Bebek
Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang menyerang bebek, ditandai dengan gejala seperti kurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan akhirnya lumpuh.
Penularannya terutama melalui kotoran bebek dan lebih sering menyerang bebek yang masih anakan.
Pencegahan yang efektif melibatkan pemberian obat-obatan seperti coccidiostat yang dicampurkan dalam pakan atau minuman.
4. Coryza Bebek
Penyakit coryza, yang juga dikenal sebagai penyakit pilek menular, sering terjadi saat pergantian musim.
Gejalanya termasuk keluarnya kotoran cair kental dari mata, dan kadang-kadang gejalanya mirip dengan penyakit white eye.
Kematian akibat penyakit ini bisa cukup tinggi.
Untuk pencegahannya, antibiotika dapat dicampurkan dalam pakan dan minuman, atau diberikan melalui suntikan obat streptomycin sulphate. Pada anak bebek yang masih anakan, obat tersebut dapat diberikan melalui minuman atau makanan.
5. Salmonellosis
Penyakit ini sering menyerang bebek dari segala usia dan dapat menyebabkan tingkat kematian hingga 50%.
Gejala yang biasanya muncul adalah keluarnya kotoran dari mata dan hidung, sering disertai dengan diare.
Untuk mencegahnya, penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Pembersihan kandang secara berkala diperlukan agar kandang terhindar dari kuman salmonella yang menjadi penyebab penyakit ini.
6. Sinusitis
Penyakit ini umumnya menyerang bebek dewasa, yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Penyakit ini sering disebabkan oleh tata kelola pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam makanan, dan kurangnya akses ke kolam air untuk bermain.
Gejala yang biasanya muncul termasuk pembengkakan sinus, keluarnya cairan jernih dari lubang hidung, dan sekresi mata yang berbusa.
Pencegahan yang dianjurkan meliputi tata kelola pemeliharaan yang baik.
Untuk pengobatan, pemberian antibiotika melalui suntikan bisa menjadi solusi bagi bebek yang terserang penyakit ini.(red)