KLIKINFOBERITA.COM,- Inovasi terus lahir di tengah semangat belajar meski di masa yang penuh tantangan. Kali ini, SD Negeri 07 Kota Bengkulu menunjukkan kreativitasnya dengan memproduksi hand sanitizer alami berbahan dasar daun serai. Inisiatif yang dinamai “Hansanitaizer Serai SDN 07 Bengkulu” ini merupakan bagian dari project-based learning yang mengajarkan siswa untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.
Program ini digagas oleh para guru dan mendapat apresiasi serta dukungan penuh dari Kepala SDN 07 Kota Bengkulu, Ibu Priyanti Yuliana, S.Pd. Menurut Ibu Priyanti, project ini selaras dengan visi sekolah untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga kreatif, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan.
“Alhamdulillah, antusiasme anak-anak sangat tinggi. Mereka belajar bahwa menjaga kesehatan tidak harus selalu dengan produk yang mahal. Kita bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita, seperti serai yang mudah ditanam bahkan di polybag sekalipun,” ujar Ibu Priyanti Yuliana saat meninjau langsung proses pembuatan di sekolah.
Hansanitaizer daun serai ini diproduksi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh proses melibatkan siswa kelas 5 dan 6 dengan bimbingan dewan guru. Hasilnya tidak hanya digunakan untuk keperluan sekolah, tetapi juga dipamerkan dalam acara pentas seni sekolah dan bisa menjadi oleh-oleh edukatif bagi orang tua wali murid.
Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang dilakukan oleh siswa-siswa SDN 07 Kota Bengkulu:
Bahan-bahan yang Diperlukan:
1. 5-7 batang daun serai segar.
2. 100 ml alkohol 70% (sebagai bahan antiseptik utama).
3. 50 ml air matang atau daun lidah buaya (sebagai pelembap alami).
4. 1 sendok makan gliserin cair (opsional, untuk melembapkan kulit).
5. Beberapa tetes essential oil lain seperti lavender atau tea tree (opsional, untuk aroma tambahan).
6. Botol spray steril untuk kemasan.
Alat-alat:
1. Pisau dan talenan.
2. Blender atau lumpang dan alu.
3. Saringan halus atau kain katun bersih.
4. Mangkuk atau gelas ukur.
5. Sendok dan spatula.
Cara Pembuatan:
1. Pembersihan Bahan: Cuci bersih daun serai di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
2. Penghalusan: Potong kecil-kecil daun serai, lalu haluskan menggunakan blender dengan sedikit air matang atau dengan ditumbuk menggunakan lumpang. Tujuan nya adalah untuk mengeluarkan sari-sarinya.
3. Penyaringan: Saring hasil tumbukan atau blenderan menggunakan saringan halus atau kain katun. Peras hingga diperoleh ekstrak atau sari daun serai yang jernih.
4. Pencampuran: Dalam mangkuk bersih, campurkan ekstrak daun serai dengan alkohol 70%. Aduk hingga merata.
5. Penambahan Bahan Lain: Tambahkan gliserin cair dan air lidah buaya (jika digunakan) ke dalam campuran. Aduk lagi hingga semua bahan tercampur sempurna. Gliserin berfungsi agar tangan tidak terlalu kering oleh alkohol.
6. Pengemasan: Tuang cairan hand sanitizer yang sudah jadi ke dalam botol spray yang telah disterilkan. Beri label yang jelas dengan mencantumkan nama produk dan tanggal pembuatan.
Manfaat Hansanitaizer Daun Serai Menurut Kepala Sekolah SDN 07 Kota Bengkulu, Ibu Priyanti Yuliana
Ibu Priyanti Yuliana memaparkan beberapa manfaat penting dari program pembuatan hansanitaizer serai ini, yang terbagi menjadi manfaat produk dan manfaat edukasi.
1. Manfaat Produk: Antiseptik Alami yang Efektif
“Serai mengandung senyawa sitral yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat. Ketika dikombinasikan dengan alkohol 70% yang memang standar untuk membunuh kuman, hasilnya adalah hand sanitizer yang efektif namun lebih alami dan mengurangi risiko iritasi kulit ringan pada beberapa anak yang kulitnya sensitif,” jelas Ibu Priyanti.
2. Edukasi Sains yang Kontekstual
“Anak-anak belajar langsung tentang konsep ekstraksi, sifat antibakteri dari tumbuhan, dan kimia sederhana dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.”
3. Penanaman Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship)
“Mereka juga belajar tentang proses produksi, pengemasan, dan pemasaran produk sederhana. Ini adalah dasar yang baik untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini.”
4. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
“Dengan menggunakan bahan alami yang bisa ditanam sendiri, kita mengajarkan anak-anak untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis dan sampah plastik dari kemasan produk sekali pakai. Ini adalah pendidikan lingkungan yang nyata.”
5. Penguatan Pendidikan Karakter: Mandiri dan Peduli
“Yang terpenting, project ini melatih kemandirian dan rasa percaya diri siswa. Mereka bangga karena telah menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, rasa peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain juga tertanam dengan baik.
Ke depan, Ibu Priyanti berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut, mungkin dengan memanfaatkan bahan lokal lainnya seperti lengkuas atau jeruk nipis, sehingga SDN 07 Kota Bengkulu dapat terus berkontribusi dalam menciptakan inovasi pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat.









