Siswa SD Rusak Kaca Sekolah di Bengkulu Tengah Diduga di Bawah Pengaruh Obat-Obatan

oleh -63 Dilihat
oleh
Kadis Dikbud Tomi Marisi meninjau kerusakan kaca SDN 78 Bengkulu Tengah akibat aksi pelemparan batu oleh siswa kelas 5, diduga di bawah pengaruh zat tertentu, Minggu (25/4). Evaluasi pemulihan dan pembinaan pelaku sedang dilakukan

KLIKINFOBERITA.COM,– Sebuah insiden pengrusakan fasilitas sekolah terjadi di SD Negeri 78 Bengkulu Tengah. Seorang siswa kelas 5 diduga menjadi pelaku pecahnya kaca jendela dan ruang kelas setelah melemparkan batu pada hari Minggu (25/4). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Bengkulu Tengah, Tomi Marisi, menyatakan bahwa kejadian ini sedang ditangani secara serius dengan melibatkan aparat Babinsa dan Kamtibmas setempat.

Berdasarkan keterangan Kepala Sekolah SDN 78 Bengkulu Tengah, Darmiyati S.Pd., pelaku merupakan siswa yang dikenal nakal dan diduga melakukan aksi tersebut di luar kesadaran akibat pengaruh konsumsi obat-obatan. “Dia bertindak di bawah pengaruh zat tertentu yang dikonsumsi di luar lingkungan sekolah. Ini menjadi pelampiasan emosi, tetapi kami tetap akan memberikan pembinaan, bukan hukuman,” ujar Darmiyati.

Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah, tepatnya pada hari Minggu, sehingga tidak membahayakan siswa lain. Namun, batu yang digunakan untuk merusak masih ditemukan di dalam kelas, menunjukkan tingkat keterlibatan pelaku.

Tomi Marisi menekankan pentingnya pengawasan orang tua dan guru untuk mencegah kejadian serupa. “Kami akan berkoordinasi dengan orang tua pelaku dan komite sekolah untuk mencari solusi perbaikan sekaligus pembinaan mental anak. Faktor ekonomi keluarga juga akan menjadi pertimbangan agar tidak memberatkan pihak manapun,” jelasnya.

Pertemuan antara sekolah, orang tua, Babinsa, dan perwakilan Kamtibmas telah direncanakan untuk membahas langkah rehabilitasi fasilitas sekolah serta pendampingan psikologis bagi pelaku. Darmiyati menambahkan bahwa pihaknya akan fokus pada pendekatan edukatif, bukan pemidanaan, mengingat usia pelaku yang masih anak-anak.

Insiden ini menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Pendidikan dan sekolah untuk memperkuat pengawasan terhadap siswa, terutama di luar jam belajar. “Kami mendorong sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat untuk memantau aktivitas anak, khususnya dari paparan lingkungan berisiko seperti penyalahgunaan obat-obatan,” tegas Tomi Marisi.

SDN 78 Bengkulu Tengah kini berupaya memulihkan kondisi kelas agar kegiatan belajar-mengajar dapat kembali normal. Dukungan dari komite sekolah dan warga diharapkan dapat mempercepat perbaikan infrastruktur sekaligus membangun kesadaran kolektif dalam menjaga keamanan lingkungan pendidikan.

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.