Ketua KPU Bengkulu Tengah Dikecam Akibat Pernyataan Tak Pantas kepada Wartawan

oleh -30 Dilihat
oleh
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Tengah, Meiki Helmansyah

KLIKINFOBERITA.COM,- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Tengah, Meiki Helmansyah, mendapat kecaman luas setelah melontarkan kata-kata tidak pantas kepada seorang wartawan pada acara debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkulu Tengah. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/11) malam di Hotel Mercure yang menjadi tempat diadakannya debat.

Saat itu, seorang wartawan dari media lokal mencoba menenangkan Meiki yang terlihat gelisah menjelang perdebatan. Namun, usaha wartawan tersebut justru dibalas dengan ucapan kasar dari Ketua KPU yang menyebut “tapai” dengan nada tinggi.

Alaku

Pernyataan Meiki tersebut langsung menuai kritik keras dari berbagai kalangan, terutama dari komunitas jurnalis dan pegiat demokrasi. Banyak yang menilai bahwa tindakan ini mencerminkan ketidakprofesionalan dan tidak sesuai dengan posisi Meiki sebagai seorang pemimpin lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemilu.

Wartawan yang mendapat ucapan tersebut mengungkapkan rasa kecewanya atas perlakuan Meiki. “Saya hanya ingin menjaga suasana tetap tenang, tapi malah mendapat ucapan yang sangat tidak pantas. Ini sungguh melecehkan profesi kami sebagai jurnalis,” ujarnya.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu juga mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan Ketua KPU Bengkulu Tengah. Mereka menegaskan bahwa ucapan tersebut tidak hanya merugikan wartawan pribadi yang bersangkutan, namun juga menjadi ancaman bagi kebebasan pers di daerah itu.

Menyusul kejadian ini, berbagai pihak menghalangi agar Ketua KPU segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada wartawan serta masyarakat. Aliansi jurnalis di Bengkulu dan sejumlah tokoh masyarakat juga mendesak agar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengambil tindakan tegas atas kejadian ini.

“Ini adalah kasus yang mencoreng nilai demokrasi dan profesionalisme penyelenggara pemilu. Kami meminta agar DKPP menyetujui kasus ini dan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat yang juga aktif dalam pengawasan pemilu.

Kejadian ini dinilai dapat mempengaruhi citra KPU dan penyelenggaraan pemilu di Bengkulu Tengah, terutama dalam menjaga suasana demokrasi yang sehat. Tindakan kekerasan verbal yang dilakukan oleh seorang penyelenggara pemilu dapat menciptakan rasa tidak aman bagi wartawan yang bertugas mengawali penyelenggaraan pemilu, serta berdampak negatif pada kebebasan pers.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Ketua KPU Bengkulu Tengah belum memberikan pernyataan resmi. Beberapa kalangan, termasuk komunitas wartawan dan organisasi pemerhati pemilu, berencana melaporkan kasus ini ke pihak yang berwenang untuk menyelidiki lebih lanjut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.