KLIKINFOBERITA.COM,- Memastikan jarak yang aman antara septic tank dan sumur air bersih merupakan hal krusial untuk melindungi kesehatan seluruh anggota keluarga. Jarak yang terlalu dekat berisiko menyebabkan kontaminasi bakteri E.coli dan zat berbahaya lainnya ke dalam sumber air minum.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan Menteri Kesehatan RI, jarak minimal septic tank dari sumur air bersih adalah 10-11 meter. Namun, para ahli menekankan bahwa jarak ini bisa bervariasi tergantung kondisi tanah dan kedalaman sumur.
“Untuk sumur dangkal (kurang dari 15 meter), jarak minimal harus 15 meter. Sementara untuk sumur dalam, minimal 10 meter sudah cukup aman,” jelas Ir. Budi Santoso, pakar sanitasi lingkungan dari Universitas Indonesia.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan jarak septic tank dan sumur:
1. Jenis Tanah
Tanah bertekstur padat seperti lempung lebih aman dibanding tanah berpasir yang mudah meloloskan air.Untuk tanah berpasir, jarak perlu ditambah 5 meter dari standar.
2. Arah Aliran Air Tanah
Septic tank harus ditempatkan di bagian hilir sumur,mengikuti arah aliran air tanah untuk mencegah kontaminasi.
3. Kedalaman Sumur
Sumur dangkal(kurang dari 15 meter) membutuhkan jarak lebih jauh karena lebih rentan tercemar limbah.
4. Konstruksi Septic Tank
Gunakan septic tank kedap air dengan dinding beton dan dasar yang disemen untuk mencegah rembesan.
“Banyak kasus diare dan penyakit kulit terjadi karena sumur tercemar septic tank yang terlalu dekat. Masyarakat sering mengabaikan ini,” tambah Budi.
Untuk memastikan keamanan, disarankan melakukan tes kualitas air sumur secara berkala. Ciri-ciri air tercemar antara lain berbau, berwarna keruh, dan meninggalkan noda kuning pada bak mandi.
Dengan menjaga jarak aman dan konstruksi yang tepat, kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan melindungi sumber air bersih untuk generasi mendatang. Kesehatan keluarga dimulai dari lingkungan tempat tinggal yang sehat.









