Darurat Pendidikan di Bengkulu Tengah: 1.494 Anak Tak Sekolah.

oleh -6 Dilihat
oleh
Sebanyak 1.494 anak di Bengkulu Tengah belum bersekolah. Wajib Belajar 13 Tahun jadi harapan nyata. Saatnya bersama wujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata untuk semua.

KLIKINFOBERITA.COM, – Sebanyak 1.494 anak di Kabupaten Bengkulu Tengah tercatat sebagai Anak Tidak Sekolah (ATS), menurut data terbaru dari Dasbor Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Angka ini menjadi peringatan serius yang menuntut aksi cepat dan terkoordinasi dari seluruh pemangku kepentingan.

Sebagai bentuk respons nyata, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah menggelar kegiatan sosialisasi dan advokasi program wajib belajar 13 tahun serta strategi penanganan ATS. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (30/7/2025) di SMP Negeri 3 Bengkulu Tengah, dengan melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan kementerian.

Angka yang Menggugah Nurani, Kolaborasi Jadi Kunci

Perwakilan Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Johan Armadi, menekankan bahwa persoalan anak tidak sekolah bukan sekadar statistik, melainkan krisis yang memerlukan gerak cepat dan kolaborasi menyeluruh.

Angka 1.494 ini bukan hanya data. Ini adalah suara dari anak-anak yang sedang menunggu kesempatan untuk kembali menggapai masa depan. Penanganannya harus lintas sektor, dari pemerintah daerah hingga komunitas,ā€ ujarnya.

Secara keseluruhan, Provinsi Bengkulu mencatat sekitar 11.000 ATS—angka yang mencerminkan tantangan pendidikan yang bersifat sistemik dan multidimensional.

Faktor Beragam, Solusi Harus Holistik

Johan menjelaskan bahwa penyebab tingginya angka ATS sangat kompleks—mulai dari faktor ekonomi, budaya lokal, kurangnya dukungan keluarga, perundungan, hingga kenakalan remaja. Oleh karena itu, pendekatan penanganannya tidak bisa parsial.

Kita perlu bergerak bersama. Sekolah, masyarakat, dunia usaha, hingga orang tua harus terlibat aktif agar anak-anak ini bisa kembali ke bangku pendidikan,ā€ tegasnya.

Kategori ATS mencakup anak-anak yang belum pernah bersekolah, putus sekolah di tengah jalan, atau tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya setelah lulus.

Sorotan Nasional, Komitmen Pemerintah Pusat

Persoalan ATS telah menjadi bagian dari agenda prioritas nasional dan mendapat perhatian langsung dari Presiden RI. Saat ini, lebih dari 4 juta anak di Indonesia tercatat tidak mengenyam pendidikan formal.

Kami ingin memastikan tak ada lagi anak Bengkulu Tengah yang tertinggal. Pendidikan bukan pilihan, melainkan hak dasar setiap anak yang wajib kita penuhi bersama,ā€ pungkas Johan penuh harap.

Pemerintah pusat pun berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan dan pendampingan bagi daerah, agar tidak ada anak Indonesia yang kehilangan masa depan hanya karena tak sempat merasakan pendidikan.

 

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.