KLIKINFOBERITA.COM,- Di tengah meningkatnya intensitas hujan yang berpotensi menambah penyebaran Demam Berdarah Demam Berdarah (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melaporkan bahwa hingga kini belum terjadi peningkatan signifikan kasus DBD. Berdasarkan survei terbaru, tidak ada tren peningkatan kasus di wilayah tersebut, namun langkah-langkah antisipasi tetap dijalankan karena musim hujan bisa meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.( 8/11 2024)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, SKM, menyatakan bahwa tidak terus menerus mengikuti perkembangan kasus. “Alhamdulillah, sejauh ini belum ada peningkatan kasus. Meski begitu, kita tetap waspada karena saat ini sudah memasuki musim penghujan,” kata Barti.
Sebagai upaya preventif, baru-baru di Kabupaten Bengkulu Tengah menerima tim kunjungan dari Napkesmas Baturaja, Palembang, Sumatera Selatan, yang melakukan penelitian terkait penyebaran nyamuk DBD. Meskipun hasil resmi penelitian belum dirilis, Barti mengungkapkan bahwa lebih dari 50% jentik nyamuk ditemukan di ban-ban bekas. “Berdasarkan data awal, lebih dari sebagian jentik nyamuk penyebab DBD ditemukan di dalam ban bekas. Kami mengimbau masyarakat, terutama kepala desa, untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pembersihan lingkungan, khususnya ban-ban bekas yang menampung udara,” jelasnya.
Menurut data hingga bulan ini, terdapat 100 kasus DBD di Bengkulu Tengah, namun kabar baik, tingkat fatalitas di wilayah ini masih nihil. Untuk menghadapi risiko yang mungkin muncul, Dinas Kesehatan telah menyiapkan langkah antisipatif, termasuk rencana pengadaan alat fogging. “Saat ini, kami masih memiliki dua unit alat fogging yang berfungsi dengan baik. Namun, untuk memperkuat pencegahan, kami berharap bisa menambah satu alat di setiap kecamatan. Dana sekitar 300 juta rupiah sudah dianggarkan dan diharapkan bisa terealisasi sebelum akhir tahun ini,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan juga berencana menyediakan bahan dan racun yang diperlukan dalam pelaksanaan fogging, namun masyarakat diminta ikut serta menyediakan tenaga untuk pelaksanaan kegiatan ini. “Bahan-bahan seperti racun akan kami sediakan. Namun, kami berharap masyarakat juga ikut membantu dengan menyediakan energi. Kami sangat berharap peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tutup Barti.
Dengan kesiapan alat dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kasus DBD di Bengkulu Tengah tetap terkendali dan angka fatalitas terus ditekan hingga nol.