KLIKINFOBERITA.COM, -Dalam budaya Jawa, kepercayaan terhadap weton bukan sekadar hitungan hari lahir, melainkan juga dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap karakter, nasib, dan bahkan rezeki seseorang. Dalam ilmu Primbon Jawa, ada keyakinan bahwa sebagian perempuan lahir dengan “weton sakral” yang menjadikan mereka sebagai sumber rezeki keluarga. Lebih dari itu, weton-weton ini dipercaya didampingi khodam leluhur, sosok gaib penjaga yang memberikan perlindungan serta energi positif.
Berikut ini adalah tiga weton perempuan yang menurut Primbon Jawa dikenal membawa keberuntungan dan rezeki bagi keluarga mereka:
1. Minggu Pahing
Neptu: 14 (Minggu: 5 + Pahing: 9)
Perempuan yang lahir pada hari Minggu Pahing dikenal memiliki kepribadian yang kuat, tangguh, dan berpendirian teguh. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan selalu berusaha keras untuk mencapai impian mereka.
Menurut Primbon Jawa, perempuan dengan weton ini memiliki daya tarik spiritual yang tinggi sehingga menarik perhatian khodam leluhur. Khodam ini diyakini selalu berada di samping mereka, memberikan perlindungan serta bimbingan batin yang memperkuat tekad mereka dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan keberanian dan kerja keras yang tak kenal lelah, perempuan Minggu Pahing kerap menjadi tumpuan keluarga dalam mencari rezeki. Mereka cenderung sukses dalam usaha, bisnis, atau pekerjaan yang menuntut keberanian dan strategi matang.
2. Sabtu Pon
Neptu: 16 (Sabtu: 9 + Pon: 7)
Perempuan yang lahir pada Sabtu Pon biasanya memiliki etos kerja yang tinggi dan kecerdasan dalam membaca peluang. Mereka dikenal pantang menyerah dan tidak mudah mengeluh meskipun menghadapi kondisi sulit.
Kekuatan energi kerja keras ini dipercaya menjadi alasan khodam leluhur tertarik untuk mendampingi mereka. Khodam ini memberikan dorongan spiritual agar si pemilik weton tetap fokus, disiplin, dan tajam dalam mengambil keputusan penting.
Karena karakter yang pekerja keras dan selalu mencari celah untuk berkembang, perempuan Sabtu Pon sering menjadi motor penggerak ekonomi keluarga. Rezeki yang mereka peroleh sering kali mengalir tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga.
3. Jumat Wage
Neptu: 10 (Jumat: 6 + Wage: 4)
Perempuan dengan weton Jumat Wage memiliki karakter yang gigih, rajin, dan hemat. Mereka dikenal tidak cepat puas dan terus berusaha meningkatkan taraf hidup keluarga. Weton ini berada di bawah pengaruh naungan Dangu Watu, yang dalam Primbon dianggap sebagai simbol kekuatan material dan ketekunan.
Khodam leluhur yang mendampingi perempuan Jumat Wage disebut memberikan pengaruh berupa insting tajam dalam hal keuangan. Mereka biasanya memiliki kemampuan alami dalam mengelola uang, berinvestasi, atau membangun usaha dari nol.
Dengan kecermatan dan dedikasi tinggi, perempuan dengan weton ini menjadi penopang ekonomi keluarga yang stabil dan jangka panjang. Tak heran jika mereka sering dipercaya sebagai pengelola keuangan dalam rumah tangga atau bahkan pemimpin bisnis keluarga.
Meski tidak semua orang mempercayai keberadaan khodam atau kekuatan mistis dalam weton, kepercayaan ini telah mengakar kuat dalam budaya Jawa selama berabad-abad. Dalam konteks modern, weton bisa dimaknai sebagai refleksi karakter seseorang berdasarkan hari lahir dan bisa dijadikan sebagai alat untuk lebih mengenal diri dan potensi yang dimiliki.
Percaya atau tidak, keyakinan terhadap weton dan khodam leluhur tidak sekadar bicara soal mistik, tapi juga bagian dari kearifan lokal yang mengajarkan nilai kerja keras, tanggung jawab, serta spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Tiga weton perempuan—Minggu Pahing, Sabtu Pon, dan Jumat Wage—dipercaya dalam Primbon Jawa sebagai sosok pembawa rezeki yang didampingi oleh khodam leluhur. Mereka bukan hanya bekerja keras, tetapi juga memiliki aura spiritual yang kuat dan mampu menjadi penggerak utama kesejahteraan keluarga.
Percaya atau tidak, semua kembali pada keyakinan masing-masing. Namun satu hal yang pasti, karakter gigih, pekerja keras, dan bertanggung jawab yang dimiliki perempuan-perempuan ini adalah kualitas nyata yang patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi.