SMAN 2 Bengkulu Tengah Hentikan Pungutan Orang Tua Siswa, Ikuti Instruksi Gubernur

oleh -18 Dilihat
oleh
Kepala Sekolah SMAN 2 Bengkulu Tengah Nofri Yanti, S.Pd, M.Pd.

KLIKINFOBERITA.COM, – SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah mengambil langkah progresif dalam mewujudkan pendidikan inklusif dengan menghentikan seluruh bentuk pungutan dan sumbangan wajib kepada orang tua siswa. Kebijakan ini resmi berlaku mulai 25 Februari 2025, menyusul terbitnya Surat Edaran Gubernur Bengkulu Nomor 005/SE-GUB/II/2025 tentang Penghapusan Praktik Penggalangan Dana di Sekolah Negeri. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak transparansi pengelolaan dana pendidikan sekaligus menjamin kesetaraan akses bagi seluruh siswa.

Kepala SMAN 2 Bengkulu Tengah, Nofri Yanti, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pihaknya telah menyelaraskan kebijakan sekolah dengan instruksi Gubernur. Melalui surat edaran internal, sekolah secara tegas melarang segala jenis pungutan, termasuk sumbangan sukarela yang sebelumnya kerap dikaitkan dengan kegiatan akademik atau non-akademik siswa.

“Tidak ada lagi celah untuk pungutan wajib, baik secara langsung maupun terselubung. Ini komitmen kami untuk memastikan tidak ada siswa yang terbebani secara finansial. Pendidikan harus adil dan merata,” tegas Nofri Selasa (29/4/2025).

Nofri menjelaskan, kebutuhan operasional dan pengembangan bakat siswa kini sepenuhnya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) terbaru. Jika terjadi kekurangan anggaran untuk kegiatan tertentu, seperti kompetisi di luar daerah, pihak sekolah memberikan opsi kepada orang tua untuk membiayai secara mandiri tanpa paksaan.

“Prinsipnya, sekolah tidak boleh membebani siswa. Jika ada partisipasi orang tua, itu murni atas kesadaran dan kemampuan masing-masing,” tambahnya.

Kebijakan ini ternyata tidak menyurutkan semangat siswa dalam berprestasi. Contohnya, Nanda Putri, siswi kelas XI, berhasil mencatatkan nama sebagai finalis 10 besar Lomba Puisi Tingkat Provinsi di Universitas Bengkulu. Meski menanggung biaya transportasi secara mandiri, Nanda mengaku termotivasi oleh dukungan sekolah.

“Saya justru lebih bersemangat karena sekolah memberikan kepercayaan penuh. Biaya transportasi dari orang tua menjadi penyemangat tambahan untuk memberikan yang terbaik,” ujar Nanda, yang bercita-cita menjadi sastrawan nasional.

Kebijakan penghapusan pungutan ini disambut positif oleh orang tua siswa. nanda, salah satu wali murid, menyebut langkah ini sebagai “angin segar” di tengah tantangan ekonomi. “Sekolah kini lebih transparan. Kami tidak lagi dibayangi tuntutan sumbangan yang membingungkan,” ucapnya.

Ke depan, SMAN 2 Bengkulu Tengah berencana menggelar sosialisasi terbuka tentang alokasi dana BOS dan melibatkan komite sekolah dalam pengawasan anggaran. Nofri berharap, langkah ini dapat menginspirasi sekolah lain di Bengkulu untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang transparan dan berintegritas.

“Prestasi siswa adalah bukti nyata bahwa pendidikan berkualitas tidak harus dibangun dengan membebani masyarakat. Ini awal dari transformasi besar kami,” pungkasnya.

Dengan komitmen ini, SMAN 2 Bengkulu Tengah siap menjadi role model tata kelola pendidikan berbasis akuntabilitas, sekaligus menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di Indonesia.

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.