Keterlambatan Dana Bantuan Bedah Rumah di Bengkulu Tengah, Warga Sudah Bongkar Rumah Tanpa Kepastian

oleh -12 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Bengkulu Tengah, Samsul Bahri

klikinfoberita.com,– Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Bengkulu Tengah tengah mendapat sorotan tajam. Beberapa penerima manfaat di Kecamatan Pondok Kelapa, seperti di Desa Padang Betuah, telah lama menantikan pencairan dana bantuan yang tak kunjung masuk ke rekening, padahal rumah mereka sudah terlanjur dibongkar untuk direnovasi.

,Tampak jelas Rumah Warga yang Sudah Bongkar

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Bengkulu Tengah, Samsul Bahri, mengonfirmasi bahwa dana sebesar Rp 20 juta per penerima manfaat, yang seharusnya sudah cair pada awal Oktober, hingga kini belum diterima warga. Rincian dana tersebut meliputi Rp 17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang.

Alaku

“Memang betul bantuan bedah rumah belum ditransfer ke rekening penerima, namun proses pencairan saat ini sudah masuk ke Badan Keuangan Daerah (BKD). Kami perkirakan dana akan disalurkan dalam seminggu ke depan,” ujar Samsul Bahri.

Namun, ketidakpuasan Samsul muncul setelah salah satu media di Bengkulu Tengah memberitakan keterlambatan tersebut. Tidak terima dengan pemberitaan yang dianggap tidak tepat, Samsul memprotes keras dan memarahi wartawan yang melaporkan masalah ini. Dia juga memerintahkan kepala desa setempat untuk mendatangi kantor media tersebut.

Di lapangan, dampak keterlambatan ini cukup terasa. Purnawarman, Kepala Desa Padang Betuah, membenarkan bahwa sebagian penerima manfaat di desanya sudah mulai membongkar rumah mereka sejak dua minggu lalu, dengan harapan dana segera cair.

“Sebagian warga sudah membongkar rumah, dan kini terkatung-katung karena dana bantuan sebesar Rp 20 juta belum juga diterima,” ungkap Purnawarman.

Program bedah rumah ini dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Tengah untuk tahun 2024 dengan anggaran total Rp 1 miliar. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 50 penerima manfaat, yang dipilih berdasarkan hasil survei kondisi rumah, termasuk atap, lantai, dinding, serta keberadaan toilet. Rumah-rumah yang dianggap tidak layak huni akan mendapatkan prioritas.

Warga berharap pemerintah segera menuntaskan proses pencairan dana bantuan tersebut. Kondisi rumah yang sudah terlanjur dibongkar membuat banyak dari mereka tinggal dalam kondisi yang tidak layak.

Beberapa desa yang terlibat dalam program ini termasuk Desa Padang Betuah, Desa Pondok Kelapa, Desa Pasar Pedati, Desa Srikaton, dan Desa Srikuncoro, yang semuanya berada di Kecamatan Pondok Kelapa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.