Inovasi dari Dapur Rumah: Biji Cempedak Disulap Jadi Camilan Laris Manis, Raup Cuan Jutaan Rupiah

oleh -238 Dilihat
oleh
Biji cempedak yang dulunya dibuang, kini diolah menjadi camilan gurih nan renyah. Inilah inovasi ibu-ibu desa yang sukses mengubah limbah jadi cuan, sekaligus membuka lapangan kerja baru.-Istimewa/klikinfoberita.com.

KLIKINFOBERITA.COM,- Siapa sangka, limbah dapur yang selama ini dianggap tak berguna bisa berubah menjadi ladang cuan? Di tangan kreatif warga Desa Sungai Ambangah, Kabupaten Kubu Raya, biji buah cempedak kini menjelma menjadi camilan kekinian yang digemari banyak orang.

Buah cempedak yang biasanya hanya dimanfaatkan bagian dagingnya, kini seluruh bagiannya tak terbuang sia-sia. Biji cempedak yang dulu hanya jadi sampah organik, kini diolah menjadi keripik gurih yang renyah, bercita rasa unik, dan kaya manfaat. Produk ini bahkan berhasil menembus pasar luar daerah dan menjadi sumber penghasilan baru bagi para ibu rumah tangga di desa tersebut.

Dari Dapur Sederhana Menuju Pasar Modern

Inisiatif ini dipelopori oleh sekelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok usaha mikro “Cempedak Makmur”. Bermula dari eksperimen kecil-kecilan di dapur rumah, mereka mencoba merebus, mengeringkan, dan menggoreng biji cempedak dengan berbagai bumbu racikan sendiri.

“Ternyata rasanya enak dan beda dari camilan lain. Teksturnya mirip keripik kentang, tapi ada rasa khas cempedak yang membuatnya unik,” ujar Sulastri, ketua kelompok usaha.

Setelah mendapat sambutan positif dari tetangga sekitar, mereka mulai memproduksi dalam jumlah lebih besar dan menjualnya secara online melalui media sosial dan marketplace. Kini, produk “Keripik Biji Cempedak Makmur” sudah memiliki pelanggan tetap dari Pontianak, Jakarta, hingga Surabaya.

Cita Rasa Lokal dengan Nilai Ekonomi Tinggi

Biji cempedak ternyata menyimpan banyak manfaat. Selain tinggi serat, biji ini juga kaya protein dan karbohidrat. Pengolahannya pun tidak sulit, namun tetap memerlukan ketelitian agar menghasilkan produk yang enak dan tahan lama.

Satu kilogram biji cempedak mentah bisa menghasilkan sekitar 700 gram keripik siap jual. Dengan harga jual Rp15.000 per bungkus ukuran 100 gram, usaha ini mampu meraup omset hingga Rp5 juta per bulan. Tak hanya menguntungkan, usaha ini juga membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.

“Sekarang kami bisa bantu ekonomi keluarga tanpa harus kerja di luar rumah. Setiap hari ada saja pesanan yang masuk,” ujar Ani, salah satu anggota kelompok.

Didukung Pemerintah Daerah dan Siap Ekspansi

Melihat potensi besar dari usaha ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas UMKM dan Perindustrian memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pengemasan, sertifikasi halal, dan bantuan alat produksi. Ke depan, produk ini ditargetkan masuk ke pusat oleh-oleh dan toko ritel modern.

“Kami bangga dengan kreativitas masyarakat yang mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi. Ini bisa jadi contoh bagi daerah lain,” kata Kepala Dinas UMKM, Dedi Wahyudi.

Menuju Produk Ekspor?

Dengan kualitas produk yang semakin baik dan dukungan dari berbagai pihak, kelompok “Cempedak Makmur” kini tengah menjajaki peluang ekspor ke Malaysia dan Singapura, di mana buah cempedak juga dikenal dan digemari.

“Inovasi dari desa bisa jadi produk ekspor, asalkan dikelola dengan serius dan konsisten,” tutup Sulastri penuh semangat.

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.