KLIKINFOBERITA.COM,- Setelah sempat menyentuh rekor Rp 60.000 per kilogram (kg), harga biji kopi robusta di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengalami penurunan signifikan. Kini, kopi kualitas terbaik hanya dihargai sekitar Rp 44.000 per kg di tingkat petani.
Kondisi saat ini, harga di petani berkisar Rp 42.000 sampai Rp 44.000 per kg, sangat tergantung kualitas biji yang dijual,” ungkap Bayu Pratama, salah satu petani kopi di Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, Jumat (4/7/2025).
Bayu mengaitkan tren penurunan ini dengan masa akhir panen kopi robusta yang biasanya terjadi setiap tahun. Meski mengalami penurunan dari angka tertinggi, para petani mengaku masih bernapas lega. Harapan mereka adalah harga bisa bertahan stabil di atas level Rp 40.000 per kg.
Tak bisa dipungkiri, harga sekarang ini sudah membuat kami senyum sumringah. Semangat kami tetap tinggi, apalagi berharap harga bisa naik lagi di masa mendatang,” tambah Bayu, mewakili suara rekan-rekan petaninya.
Yang menjadi penyemangat utama, meski harga turun, pendapatan kotor petani dari penjualan kopi tahun 2025 ini masih jauh melampaui biaya produksi yang dikeluarkan.
“Hasil penjualan tahun ini jelas lebih besar dibandingkan total biaya yang kami keluarkan pasca panen,” jelas Bayu.
Biaya produksi yang dimaksud mencakup berbagai komponen penting pasca panen, seperti upah pemetik biji kopi, penyiangan lahan, perawatan tanaman kopi, pemupukan, dan biaya operasional perkebunan lainnya. Fakta bahwa harga saat ini masih mampu menutup biaya-biaya tersebut sekaligus memberikan keuntungan, menjadi angin segar bagi petani kopi robusta Bengkulu Tengah di tengah tren penurunan harga.
