Gerakan Kalamambu Bengkulu Tengah: Investasi Hijau untuk Ketahanan Ekosistem dan Ekonomi Warga

oleh -312 Dilihat
oleh
hijaukan tepian Sungai Lemau dengan bambu pencegah longsor dan kalamansi penggerak ekonomi warga. Sinergi alam dan kearifan lokal untuk masa depan berkelanjutan

KLIKINFOBERITA.COM,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah meluncurkan gerakan penanaman dan pembagian bibit kalamambu (kalamansi dan bambu) sebagai bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati. Kegiatan yang digelar di Desa Karang Panggung ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan lingkungan sekaligus meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.

Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, S.T., M.AP., secara simbolis memimpin penanaman bibit bambu di tepian Sungai Lemau, Kawasan Kuari Munir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan sekaligus: pencegahan kerusakan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi warga.

Kalamambu bukan sekadar gerakan penghijauan. Bambu dipilih karena sistem akarnya yang kuat mampu mencegah erosi dan longsor di aliran sungai, sementara kalamansi menjadi komoditas bernilai ekonomi bagi masyarakat. Ini adalah investasi hijau untuk masa depan Benteng yang lebih tangguh,” tegas Rachmat Riyanto.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkulu Tengah, sebanyak 5.000 bibit bambu akan ditanam di sepanjang Sungai Lemau untuk mengonsolidasi struktur tanah. Sementara itu, 2.000 bibit kalamansi dibagikan gratis kepada warga dengan imbauan menanamnya di pekarangan rumah. “Setiap rumah tidak hanya hijau, tetapi juga produktif. Buah kalamansi bisa dijual atau dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambah Bupati.

Gerakan ini melibatkan kolaborasi multipihak, mulai dari perangkat desa, kelompok tani, hingga relawan lingkungan. Siti Aminah (42), warga Karang Panggung, menyambut antusias: “Dengan bibit kalamansi, saya bisa menambah penghasilan keluarga. Semoga program seperti ini terus berlanjut ke desa-desa lain,”ungkap Siti.

Program kalamambu juga sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk memastikan keberlanjutannya, Pemkab akan memantau pertumbuhan tanaman dan memberikan pelatihan pengolahan kalamansi, seperti pembuatan sirup, minuman segar, atau bahan kuliner lainnya.

Kedepan, gerakan ini akan diperluas ke 11 kecamatan dan 1 kelurahan di Bengkulu Tengah sebagai bagian dari agenda “Benteng Hijau”. Rachmat Riyanto juga berencana melibatkan pelajar dalam kampanye lingkungan melalui kompetisi kreasi daur ulang sampah. “Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab semua generasi,” ujarnya.

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.