KLIKINFOBERITA.COM,-Singkong (Manihot esculenta) telah lama menjadi pahlawan pangan bagi masyarakat Indonesia. Akarnya yang kaya karbohidrat adalah sumber energi yang andal. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan potensi sebagai tanaman obat yang mulai menarik perhatian dunia penelitian. Terbaru, para ilmuwan menggali lebih dalam manfaat farmakologis dari bagian-bagian singkong yang sering diabaikan, seperti daun dan kulit batang.
Daun singkong, yang biasa diolah menjadi sayur, ternyata adalah gudang nutrisi dan senyawa bioaktif. Kaya akan antioksidan, vitamin K, dan klorofil, daun singkong diduga kuat memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu meningkatkan produksi sel darah merah. Yang lebih menarik, ekstrak daun singkong menunjukkan aktivitas anti-mikroba terhadap beberapa jenis bakteri patogen dalam studi pendahuluan.
Namun, terobosan paling menarik datang dari penelitian tentang kulit batang singkong. Bagian yang biasanya dibuang ini mengandung senyawa-senyawa fenolik dan flavonoid dalam konsentrasi tinggi. Studi terbaru in vitro (dalam laboratorium) menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang singkong memiliki aktivitas sitotoksik—yang berarti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu, seperti sel kanker payudara dan usus besar. Meski masih dalam tahap awal dan membutuhkan penelitian lebih lanjut pada hewan dan manusia, temuan ini membuka pintu harapan baru bagi pengembangan obat kemopreventif alami.
Tak ketinggalan, akar singkong itu sendiri, khususnya varietas tertentu, mengandung senyawa yang dapat dimodifikasi menjadi prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Prebiotik dari singkong berpotensi mendukung kesehatan pencernaan dan sistem imun.
Kesimpulannya, singkong bukan sekadar tanaman pangan. Ia adalah apotek hidup yang potensinya mulai terkuak. Dengan pengolahan yang tepat untuk menghilangkan senyawa anti-nutrisinya seperti sianida, singkong dan bagian-bagiannya menawarkan janji besar tidak hanya untuk mengatasi kelaparan, tetapi juga untuk mendukung kesehatan dan memerangi penyakit kronis. Warisan leluhur kita ini ternyata menyimpan harta karun medis yang menunggu untuk sepenuhnya dimanfaatkan.