Bengkulu, Klikinfoberita.com – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu menyebutkan Bengkulu berpotensi kehilangan anggaran pusat dari sektor Dana Bagi Hasil (DBH) industri sawit mengingat dalam ekspor minyak kelapa sawit (CPO) tak langsung melalui daerah ini.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan saat ini, kegiatan ekspor CPO masih dilakukan melalui pelabuhan di luar provinsi, mengakibatkan Bengkulu kehilangan DBH dari ekspor CPO yang seharusnya menjadi sumber pendapatan bagi daerah.
Ia mengungkapkan bahwa Provinsi Bengkulu dikenal sebagai salah satu produsen CPO terbesar di Sumatera, dengan produksi mencapai 1,2 juta ton per tahun. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya dimanfaatkan karena sebagian besar CPO diekspor melalui Pelabuhan Belawan Sumatera Utara dan Tanjung Priok di Jakarta.
Situasi ini telah mengakibatkan kerugian signifikan bagi Provinsi Bengkulu, yang seharusnya dapat memanfaatkan potensi ekonomi dari produksi CPO yang begitu besar.
Kepala Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Bengkulu ini berharap para pemangku kepentingan di daerah bisa menyusun strategi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan adalah meningkatkan infrastruktur di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu agar bisa menampung dan mendukung kegiatan ekspor CPO secara lebih efisien.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga didorong berkoordinasi lebih intensif dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Pelindo guna memfasilitasi ekspor CPO melalui pelabuhan lokal. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengembalikan DBH yang seharusnya menjadi sumber pendapatan penting bagi pembangunan dan kemajuan Provinsi Bengkulu.