KLIKINFOBERITA.COM, – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Tengah terus mengintensifkan penyidikan terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tahun 2023. Hingga saat ini, sebanyak 25 orang saksi telah diperiksa guna mengungkap potensi penyimpangan dalam belanja perjalanan dinas, sewa, dan pemeliharaan yang diperkirakan merugikan negara.
Kepala Kejari Bengkulu Tengah menyatakan bahwa pemeriksaan terus dilakukan untuk memperdalam penyidikan dan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.
“Sejumlah Saksi telah kami hubungi untuk memberikan keterangan terkait anggaran Bawaslu tahun 2023. Kami terus mendalami penyelidikan untuk menemukan indikasi yang lebih kuat,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan, Kejari juga akan memanggil Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk dimintai keterangan tambahan. Ketua Panwascam Taba Penanjung, Hosi, menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dalam proses hukum yang berjalan.
“Kami siap memberikan keterangan sesuai dengan kapasitas dan pengetahuan kami jika dipanggil oleh Kejari,” tegas Hosi.
Senada dengan itu, Ketua Panwascam Merigi Sakti, Maryan, juga menegaskan sikap kooperatif lembaganya dalam mendukung penyelidikan.
“Kami akan memenuhi panggilan jika dibutuhkan dan siap bekerja sama untuk memperjelas permasalahan yang sedang dicari,” ungkap Maryan.
Sementara itu, anggota Panwascam Merigi Kelindang, Jais, mengaku masih menunggu pemberitahuan resmi dari Kejari.
“Kita tunggu informasinya terlebih dahulu. Jika dipanggil, kami akan mengikuti prosedur sesuai aturan yang berlaku,” kata Jais.
Kejari Bengkulu Tengah memastikan akan menjalankan proses hukum secara transparan, profesional, dan berkeadilan. Masyarakat diimbau untuk mempercayai sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum yang berwenang.
Penyusunan ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum serta mencegah potensi konteks anggaran publik dimasa mendatang.(dd)