KLIKINFOBERITA.C0M,- Polemik panas meledak di Kecamatan Pondok Kubang. Baru tiga bulan menjabat, Camat Hendri Irawan didesak dicopot oleh seluruh 12 kepala desa (kades). Surat resmi ke Bupati Rachmat Riyanto tuding gaya kepemimpinan camat bikin gaduh: dari monitoring ‘liar’ hingga intimidasi perangkat desa.
Hendri dilantik 18 September 2025. Tapi, para kades sebut komunikasi ‘tidak sinkron’. Ketua Forum Kades, Budi Antoni (Kades Batu Raja), konfirmasi saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/12).
“Iya, penolakan resmi sudah diserahkan ke Bupati tanggal 8 Desember 2025 . Monitoring kecamatan mirip investigasi Inspektorat. APBDes 2025 diserang habis-habisan, termasuk warisan camat lama,” tegas Budi.
Kades protes keras: monitoring proyek desa lewat batas. Lewat Kasubag Trantib, camat ancam lapor ke penegak hukum. “Bikin was-was. Seharusnya benahi bareng, bukan saling tuduh,” kata Budi.
Bom waktu: oknum LSM datangi desa bawa dokumen monitoring kecamatan. “Siapa bocorkan? Kami resah berat,” curhat Budi.
Hendri tolak semua tuduhan. “Hak kades tolak saya. Tapi saya jalankan amanah Bupati. Kalau ditarik, ikhlas,” katanya ke klikinfoberita.com.
Bukan investigasi, tegas Hendri: “Tugas pokok camat: monitor dan evaluasi. Tim saya dampingi desa perbaiki administrasi pengadaan barang/jasa. Desa butuh bimbingan aturan.”ujar hendri.
Soal arogansi? “Saya terbuka, sering sosialisasi. Tegur itu kepedulian, bukan intimidasi.” Kebocoran dokumen? “Masih di saya. Kalau lapor, ke APIP/Inspektorat saja.”tegas hendri
Pondok Kubang kelola APBDes ratusan juta. Konflik ini ancam sinergi. Budi harap Bupati cepat respons: “Jangan ganggu pelayanan rakyat dan takutnya nanti timbul gejolak di kades.”tutup Budi.
