Meningkat Signifikan, Pembayaran Non Tunai di Provinsi Bengkulu

oleh -575 Dilihat
oleh
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Darjana saat menjelaskan pertumbuhan ekonomi Bengkulu triwulan II tahun 2024, Jumat (23/8/2024) di Bengkulu

KlikinfoBerita.com, – Provinsi Bengkulu mencatatkan perkembangan yang signifikan dalam penggunaan sistem pembayaran non tunai di berbagai sektor. Peningkatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendigitalisasi sistem pembayaran dan mendorong inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Pada sisi sistem pembayaran non tunai, jumlah pengguna dan merchant QRIS, serta nominal transaksi RTGS mengalami tren peningkatan. Hal tersebut seiring dengan upaya perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bengkulu yang dilakukan a.l melalui kegiatan literasi, edukasi dan koordinasi. Di sisi lain perkembangan transaksi SKNBI mengalami penurunan sebagai dampak dari peningkatan preferensi masyarakat dalam menggunakan BI-Fast untuk melakukan transfer antar bank ujar Darjana.

Sumber data Bank Indonesia Provinsi bengkulu

Jumlah pengguna QRIS terus mengalami peningkatan tiap bulannya. Pada Juli 2024, terdapat 237.224 pengguna QRIS, atau tumbuh sebesar 38.92% (yoy). Meningkatnya tren tersebut dipengaruhi oleh upaya KPw BI Prov. Bengkulu yang secara konsisten melakukan koordinasi dengan PJP dalam rangka perluasan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama segmen generasi muda atau pelajar, serta penguatan penetrasi pada ASN. Tren tersebut juga didorong oleh implementasi berbagai program perluasan ekosistem keuangan digital oleh KPwBI Provinsi Bengkulu, perbankan, instansi, maupun komunitas, a.l QRIS Jelajah Indonesia.

Sumber data Bank Indonesia Provinsi Bengkulu

Kenaikan penggunaan kanal QRIS oleh masyarakat dalam berbelanja memenuhi kebutuhan mendorong peningkatan ekspansi merchant QRIS pada periode laporan. Pada Juli 2024, jumlah merchant QRIS tercatat sebanyak 171.672 merchant, atau meningkat sebesar 27% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Upaya peningkatan akuisisi merchant QRIS terus dilakukan oleh KPwBI Provinsi Bengkulu bersinergi dengan PJP bank dan non perbankan, dengan fokus utama adalah UMKM.

Sumber data Bank Indonesia Provinsi bengkulu

Nominal transaksi SKNBI masih mengalami kontraksi. Pada Juli 2024, pertumbuhan nominal transaksi SKNBI tumbuh sebesar 13% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 15% (yoy). Kontraksi tersebut terjadi seiring beralihnya preferensi masyarakat ke kanal transaksi menggunakan BI-FAST.

sember data bank indonesia provinsi Bengkulu,

Sejalan dengan peningkatan pengguna dan merchant QRIS, nominal transaksi RTGS juga tercatat mengalami kenaikan. Pada periode Juli 2024, nominal transaksi RTGS tercatat sebesar Rp 1,08 Triliun, atau tumbuh 40% (yoy). Kenaikan transaksi RTGS dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan dan mobilitas masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana, menyatakan bahwa percepatan adopsi pembayaran non tunai ini juga didukung oleh berbagai program edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya. “Kami terus mendorong masyarakat untuk beralih dari pembayaran tunai ke non tunai, karena selain lebih praktis, sistem ini juga lebih aman dan efisien,” ujarnya.
Selain itu, beberapa sektor usaha di Bengkulu, seperti perdagangan ritel, dan UMKM, juga mulai mengadopsi sistem pembayaran non tunai sebagai bagian dari strategi mereka untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Banyak pedagang kecil dan UMKM yang sebelumnya hanya menerima pembayaran tunai kini telah mulai menyediakan opsi pembayaran melalui QRIS.
Dengan adanya berbagai inisiatif ini, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat semakin maju dalam hal inklusi keuangan dan menjadi salah satu daerah yang berhasil melakukan transformasi digital di bidang keuangan.(Man)

 

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.