KLIKINFOBERITA.COM,-Di tengah maraknya isu pangan impor dan ancaman hama penyakit yang kian kompleks, ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib) mendapatkan pencerahan langsung dari para penjaga gawang keamanan pangan nasional. Melalui kuliah umum “Karantina Goes to Campus: Karantina Menjaga Negeri” yang digelar pada Selasa, 14 Oktober 2025, para calon pemimpin masa depan diajak memahami bahaya di balik peredaran pangan tanpa pengawasan yang ketat.
Rektor Unib, Dr. Indra Cahyadinata, SP, M.Si, menekankan pentingnya kolaborasi antara ilmu kampus dan praktik lapangan. “Mahasiswa harus paham bahwa keamanan pangan adalah kerja kolektif. Peran karantina sangat vital dalam memastikan setiap produk pertanian dan peternakan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar bebas dari ancaman,” ujarnya.
Drh. Betty Fajarwati, M.H., Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Bengkulu, memberikan analogi yang mudah dicerna. Ia menyebut sistem karantina Indonesia sebagai “perisai biosekuriti” negara. “Tugas kami tidak sekadar memeriksa dokumen, tetapi juga melakukan pemeriksaan fisik, uji laboratorium, dan memastikan tidak ada hama atau penyakit yang menyusup,” tegas Betty.
Betty juga menyerukan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan. “Ilmu yang didapat hari ini jangan berhenti di sini. Bawalah pengetahuan ini ke masyarakat luas. Kesadaran akan keamanan pangan harus dimulai dari hulu, dari tingkat produksi,” ajaknya.
Acara yang juga memperingati HUT ke-148 Karantina ini berlangsung interaktif. Para mahasiswa antusias menanyakan berbagai hal, mulai dari tantangan pengawasan di pintu masuk negara hingga peluang inovasi digitalisasi layanan karantina.
Melalui “Karantina Goes to Campus,” terlihat jelas upaya untuk memperluas edukasi publik. Menjaga kedaulatan pangan dan kelestarian lingkungan bukan lagi semata tanggung jawab pemerintah, tetapi telah menjadi panggilan bagi generasi muda yang akan meneruskan estafet pembangunan bangsa.
