DLH Bengkulu Tengah Usulkan Tambahan Armada Sampah ke Pemerintah Pusat

oleh -12 Dilihat
oleh
Ajukan :Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Benteng, Eka Nurmeini SE MPd. Petugas DLH Bengkulu Tengah tetap bersemangat menjalankan tugas meski armada terbatas. Pemerintah kini mengusulkan bantuan 100 motor sampah agar pelayanan lingkungan di Benteng semakin maksimal dan merata../alk

KLIKINFOBERITA.COM, – Persoalan pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat. Minimnya armada pengangkut sampah membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Benteng harus memutar otak agar pelayanan tetap berjalan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Benteng, Eka Nurmeini SE MPd, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan tambahan armada ke Kementerian Lingkungan Hidup RI. Usulan tersebut, kata Eka, turut didukung oleh anggota DPR RI, Hj Erna Sari Dewi SE.

“Usulan sudah kita sampaikan. Salah satunya berupa 100 unit sepeda motor roda tiga yang difungsikan untuk pengambilan sampah di wilayah Benteng,” jelas Eka.

Selain ke tingkat pusat, DLH Benteng juga mengajukan permohonan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bentuknya berupa 25 unit kontainer dan 1 unit truk pengangkut sampah.

“Kita berharap usulan ini bisa direalisasikan, mengingat kondisi keuangan daerah saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan pengadaan armada dalam jumlah besar,” tambah Eka.

/Armada Masih Sangat Terbatas

Hingga kini, DLH Benteng hanya memiliki 1 unit kontainer, 1 unit truk, serta 1 unit mobil pikap yang digunakan untuk mengangkut sampah. Dengan kondisi tersebut, pihak DLH tetap berupaya maksimal mengandalkan 40 petugas lapangan yang disebar di sejumlah titik.

Mereka ditugaskan memungut sampah di sepanjang jalan lintas Kota Bengkulu–Kabupaten Kepahiang, tepatnya mulai dari Desa Nakau Kecamatan Talang Empat hingga ke Kecamatan Taba Penanjung. Beberapa petugas juga ditempatkan di wilayah Kecamatan Pondok Kubang.

Sampah yang terkumpul kemudian diangkut truk menuju Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Renah Lebar, Kecamatan Karang Tinggi.

“Mobil pikap yang ada juga kami fungsikan untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah, seperti pengambilan sampah dari gerai Indomaret dan beberapa rumah warga,” terang Eka.

//Tantangan Kesadaran Masyarakat

Selain terbatasnya armada, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya juga menjadi hambatan serius. Sampah masih kerap ditemukan menumpuk di tepi jalan lintas maupun kawasan permukiman.

“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin. Salah satunya dengan rutin membersihkan sampah yang dibuang sembarangan di wilayah Pondok Kubang, kawasan Liku Sembilan, hingga Desa Pulau Panggung Kecamatan Talang Empat,”pungkas Eka.

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.