KLIKINFOBERITA.COM, – Ayam yang terinfeksi mikroorganisme dari keluarga Mycoplasmataceae harus segera dipisahkan dari unggas yang masih sehat agar penularan tidak semakin meluas. Ciri khas ayam yang terserang penyakit ini biasanya ditandai dengan sering menggelengkan kepala sebagai usaha untuk bernapas lega, dan gejala ini umumnya lebih jelas terlihat pada malam hari.
Penyakit ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD) lebih mudah menular pada kondisi lingkungan yang lembab dan dingin. Penyebab utama penyakit ini, yakni mikoplasma, dapat menyebar lewat udara dan menyerang berbagai jenis ayam, mulai dari ayam petelur, pedaging, hingga ayam kampung.
Meski penggunaan antibiotik bisa membantu meredakan penyakit, pemberiannya tidak boleh sembarangan. Hal ini karena tidak semua jenis antibiotik mampu menjangkau tempat berkembangnya mikoplasma di kantong udara. Kesalahan dalam penggunaan justru dapat menimbulkan resistensi antibiotik yang akan menyulitkan proses penyembuhan. Karena itu, pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter hewan atau peternak berpengalaman.
Selain pengobatan modern, bahan herbal juga dapat dimanfaatkan. Ekstrak rimpang jahe dan daun sirih diketahui efektif melawan serangan CRD. Cara pengolahannya bisa melalui metode maserasi, yaitu dengan mengekstrak 200 gram jahe dan daun sirih yang telah dipotong kecil-kecil, kemudian hasil ekstraknya dicampurkan dan dicetak menjadi butiran agar lebih praktis. Alternatif lain adalah merebus jahe dan daun sirih, lalu hasil rebusan dilarutkan ke dalam air minum ayam. Pemberian secara rutin selama enam hari akan membuat kondisi ayam lebih segar. Namun, air larutan harus diganti 2–3 kali sehari untuk menjaga kualitasnya.
Langkah pencegahan juga sangat penting. Kandang harus rutin dibersihkan, ayam sehat diberi vitamin serta penangkal stres, dan unggas yang pernah terinfeksi tidak dianjurkan dijadikan indukan. Hal ini bertujuan untuk menghentikan siklus penyebaran mikoplasma agar tidak menular ke generasi berikutnya.