Bawang Putih: Si Umbi Ajaib Penjaga Kolesterol dan Tekanan Darah

oleh -11 Dilihat
oleh
Bawang putih, bumbu dapur kaya manfaat, terbukti menurunkan kolesterol, menjaga tekanan darah, dan meningkatkan sistem imun. Khasiat allicin bantu kesehatan jantung dan pencernaan secara alami.-foto: Istimewa/klikinfoberita.com.

KLIKINFOBERITA.COM,-  Bawang putih (Allium sativum), bumbu dapur yang hampir selalu hadir dalam masakan Nusantara, kembali menjadi sorotan berkat segudang khasiat kesehatannya yang telah diakui secara turun-temurun maupun ilmiah. Lebih dari sekadar penyedap rasa, umbi ini diyakini kuat dapat menurunkan kolesterol, menjaga tekanan darah stabil, dan mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Kandungan senyawa aktifnya yang unik menjadikan bawang putih sebagai salah satu bahan alami yang paling banyak diteliti dalam dunia kesehatan.

Khasiat bawang putih tidak lepas dari senyawa-senyawa bioaktif yang dikandungnya, terutama ketika dihancurkan atau dikunyah. Berikut adalah senyawa kunci yang berperan:

· Allicin: Senyawa sulfur ini adalah “pahlawan” utama dalam bawang putih. Terbentuk ketika siung bawang putih dihancurkan, allicin memberikan aroma tajam yang khas dan memiliki sifat antibakteri, antijamur, serta antioksidan yang sangat kuat.

· Antioksidan: Bawang putih kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan berbagai penyakit kronis, termasuk potensi antikanker.

· Senyawa Sulfur Lainnya: Seperti diallyl disulfide dan s-allyl cysteine, yang turut berkontribusi pada manfaat kardiovaskular dan kesehatan lainnya.

Manfaat Kesehatan yang Teruji secara Ilmiah

1. Penjaga Kesehatan Jantung: Bawang putih dikenal luas kemampuannya dalam membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sekaligus sedikit meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, senyawa allicin dapat membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga berkontribusi dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Kombinasi efek ini menjadikannya sahabat bagi kesehatan jantung.

2. Pendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Sifat antimikroba dan antiradang pada bawang putih dapat membantu tubuh melawan infeksi, mulai dari flu biasa hingga infeksi lainnya. Konsumsi bawang putih secara rutin dianggap dapat memperkuat sistem imun.

3. Pendorong Kesehatan Pencernaan: Bawang putih merangsang produksi enzim pencernaan dan prebiotik, yang merupakan makanan bagi bakteri baik di usus. Hal ini mendukung kesehatan pencernaan dan penyerapan nutrisi yang lebih optimal.

4. Sifat Antioksidan dan Antikanker: Kandungan antioksidannya yang tinggi membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif. Beberapa studi observasional (walau belum konklusif) menunjukkan korelasi antara konsumsi bawang putih rutin dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker lambung dan usus besar.

Bawang putih memiliki karakteristik umbi yang terdiri dari beberapa siung, dilapisi kulit tipis berwarna putih. Untuk mendapatkan manfaat allicin secara maksimal, cara mengonsumsinya sangat penting:

· Hancurkan atau Cincang: Biarkan bawang putih yang telah dihancurkan selama 10-15 menit sebelum dimasak. Proses ini memberi waktu bagi enzim alliinase untuk membentuk allicin.

· Konsumsi Mentah: Mengonsumsi bawang putih mentah (misalnya, dihaluskan dalam cuka untuk saus) memberikan kadar allicin tertinggi. Namun, bagi yang memiliki lambung sensitif, hal ini perlu diwaspadai.

· Masak dengan Suhu Rendah: Memasak dengan api besar atau merebus dalam waktu lama dapat merusak allicin. Menumis sebentar adalah pilihan yang lebih baik.

Meski manfaatnya banyak, konsumsi bawang putih perlu diperhatikan dalam kondisi tertentu.

“Konsumsi bawang putih dalam jumlah wajar sebagai bumbu masakan umumnya aman. Namun, bagi mereka yang akan menjalani operasi, memiliki gangguan pendarahan, atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, perlu berkonsultasi dengan dokter karena bawang putih dapat meningkatkan risiko pendarahan,” jelas Dr. Riana Kartika, M.Gizi, seorang ahli gizi klinis.

Bawang putih telah membuktikan diri sebagai salah satu bahan alami paling berharga. Dari dapur hingga ke ranah medis, bukti-bukti ilmiah semakin mengukuhkan perannya sebagai penjaga kesehatan jantung, pencernaan, dan imunitas. Dengan mengonsumsinya secara tepat, kita dapat memanen khasiat “si umbi ajaib” ini untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.