KLIKINFOBERITA.COM, – Penyakit berak kapur atau yang dikenal secara ilmiah sebagai Pullorum Disease dan Bacillary White Diarrhea (BWD) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini umumnya menyerang anak ayam dan bisa menyebabkan tingkat kematian sangat tinggi, bahkan mencapai 80%. Masa kritis biasanya terjadi ketika anak ayam berusia 2–3 minggu setelah menetas.
Cara Penularan :
Penyakit ini dapat menyebar dengan beberapa cara, di antaranya:
Penularan dari induk ke anak, misalnya melalui telur yang sudah terinfeksi.
Kontak langsung, baik melalui kandang, peralatan, litter, maupun pakaian pekerja kandang yang sudah tercemar.
Kontak antarunggas, yaitu dari ayam yang sakit ke ayam sehat.
Gejala Klinis :
Ciri utama berak kapur adalah perubahan pada kotoran ayam yang berwarna putih menyerupai kapur. Kotoran tersebut biasanya menempel di sekitar dubur hingga mengering dan tampak keputihan.
Ayam yang terinfeksi juga menunjukkan tanda-tanda kelemahan, gerakan lamban, sayap terkulai, bulu kusam, serta kehilangan nafsu makan. Pada beberapa kasus, ayam bahkan bisa mati mendadak.
Perubahan Patologi :
Jika dilakukan pemeriksaan pada bangkai ayam yang terinfeksi, biasanya ditemukan:
Nekrosis (kematian jaringan) dan pembengkakan pada hati.
Infeksi pada tali pusat atau omfalitis.
Bercak-bercak putih pada mesenterium (jaringan tempat menempelnya usus) dan otot lambung.
Apabila disertai penyakit pernapasan seperti CRD atau korisa, ayam dapat menunjukkan gejala sesak napas, ngorok, serta keluarnya lendir dari hidung.
Langkah Pencegahan :
Untuk mencegah berak kapur, peternak dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
Menjaga kebersihan kandang dan peralatan dengan rutin, termasuk membersihkan sisa pakan.
Menggunakan desinfektan agar kandang bebas dari bakteri maupun jamur.
Memberikan pakan bergizi, serta melaksanakan vaksinasi atau pemberian antibiotik sesuai anjuran untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.
Pengobatan :
Jika ayam sudah terlanjur terinfeksi, langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah:
Memisahkan ayam sakit ke kandang khusus yang bersih agar tidak menularkan ke ayam sehat.
Pemberian antibiotik dan multivitamin, seperti coccilin, neo terramycin, tetra, atau mycomas dengan dosis sesuai anjuran dokter hewan. Biasanya antibiotik diberikan melalui suntikan pada bagian sayap.
Pemusnahan ayam yang parah terinfeksi, apabila kondisinya sudah kritis. Caranya dengan menimbun bangkai ayam jauh dari kandang untuk memutus siklus penyebaran bakteri.
Dengan menjaga kebersihan kandang, memberi pakan yang baik, serta melakukan pencegahan sejak dini, risiko penyebaran penyakit berak kapur bisa ditekan. Semoga informasi ini membantu peternak dalam melindungi ayam kampung maupun ayam ras dari penyakit mematikan ini.