KLIKINFOBERITA.COM, – Di balik pesona budaya Bengkulu, tersimpan kisah legendaris Putri Gading Cempaka, tokoh sentral dalam cerita rakyat yang menyimpan nilai sejarah, budaya, dan moral yang dalam. Cerita tentang putri cantik dari Kerajaan Sungai Serut ini tidak hanya menghadirkan kisah cinta yang penuh liku, tapi juga menggambarkan perjuangan dan kebijaksanaan dalam menjaga kehormatan kerajaan.
Putri Gading Cempaka merupakan putri dari Raja Ratu Agung, penguasa Kerajaan Sungai Serut. Kerajaan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan tertua di Bengkulu dengan pengaruh budaya yang kuat. Keindahan dan kecantikan Putri Gading Cempaka menjadi buah bibir di berbagai kerajaan di nusantara, menarik perhatian banyak pangeran, termasuk Pangeran Raja Muda dari Aceh dan Maharaja Sakti dari Pagaruyung.
Wasiat Raja Ratu Agung: Sebuah Peringatan untuk Masa Depan
Sebelum meninggal dunia, Raja Ratu Agung memberikan wasiat penting kepada putrinya: Putri Gading Cempaka tidak boleh menikah terlalu dini dan jika terjadi bahaya, keluarganya harus mengungsi ke Gunung Bungkuk untuk menyelamatkan diri. Wasiat ini menjadi titik awal dari perjalanan penuh tantangan bagi sang putri.
Kedatangan Pangeran Raja Muda dari Aceh untuk melamar Putri Gading Cempaka ditolak atas dasar wasiat ayahnya. Penolakan ini memicu kemarahan Kerajaan Aceh yang kemudian melancarkan serangan ke Kerajaan Sungai Serut. Akibatnya, Putri Gading Cempaka dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Gunung Bungkuk, menghindari ancaman perang dan menjaga keselamatan kerajaan.
Kedamaian akhirnya datang ketika Maharaja Sakti dari Kerajaan Pagaruyung tiba. Ia berperan sebagai penengah yang membawa perdamaian dan akhirnya menikahi Putri Gading Cempaka sesuai dengan wasiat Raja Ratu Agung. Pernikahan ini menjadi simbol penyatuan dua kerajaan besar dan melahirkan Kerajaan Sungai Lemau, sebuah kerajaan baru dengan istana megah yang dibangun sebagai lambang kekuatan dan persatuan.
Cerita Putri Gading Cempaka bukan hanya kisah romantis, melainkan sarat dengan nilai-nilai moral, religius, sosial, dan budaya yang mengajarkan keberanian, kebijaksanaan, dan keteguhan hati. Kisah ini juga menginspirasi berbagai kreasi seni dan budaya di Bengkulu, termasuk kostum tradisional yang memadukan keindahan dan keberanian sebagai ciri khas masyarakat setempat.
Kini, kisah Putri Gading Cempaka terus hidup dalam tradisi lisan dan budaya Bengkulu. Pemerintah daerah bersama komunitas budaya aktif melestarikan cerita ini melalui festival, pentas seni, dan pengenalan pada generasi muda agar nilai-nilai luhur yang terkandung tetap terjaga dan diteruskan.