KLIKINFOBERITA.COM,- Aroma harum pembakaran bambu menguar di kawasan Rawa Makmur, Kota Bengkulu, berasal dari kedai Lemang Tapai Malalo milik Erdawati. Kuliner khas Sumatra Barat ini berhasil memikat hati masyarakat Bengkulu dengan cita rasa autentiknya yang sulit ditandingi.
Erdawati, yang telah menekuni usaha ini selama empat tahun, setia berjualan setiap hari dari pagi hingga sore. “Kalau hari ramai bisa menjual 25 sampai 30 batang, sedangkan saat sepi sekitar 15 hingga 20 batang,” ujarnya pada Selasa (21/10/2025).
Rahasia kelezatan lemang Minang terletak pada penggunaan santan sebagai bahan utama. Beras ketan yang telah dicampur santan dan sedikit garam dimasukkan ke dalam bambu, lalu dibakar selama sekitar lima jam hingga matang sempurna. Proses pembakaran yang lama inilah yang menghasilkan tekstur lemang yang gurih dan beraroma khas.
Hidangan ini biasanya disajikan bersama tapai, hasil fermentasi ketan hitam atau ketan putih yang memberikan sensasi manis asam segar. Perpaduan lemang yang gurih dan tapai yang lembut menciptakan harmonisasi rasa yang memanjakan lidah.
Harga jual bervariasi, mulai dari Rp35 ribu hingga Rp60 ribu per batang, tergantung ukuran dan isi. Varian harga Rp40 ribu dan Rp50 ribu menjadi pilihan favorit pembeli. Meski lemang khas Bengkulu juga tersedia dengan rasa yang lebih ringan dan proses pembakaran lebih singkat, lemang Minang tetap memiliki pangsa pasar tersendiri berkat cita rasanya yang khas.
Erdawati berharap usahanya terus berkembang dan semakin dikenal di Bengkulu. Bagi masyarakat Padang, lemang tapai bukan sekadar makanan, melainkan warisan kuliner yang penuh kebanggaan dan kini berhasil menyeberang hingga ke bumi Rafflesia.
