Kenali Jenis Hama dan Penyakit Ikan Gurame, Ini Cara Ampuh Mengatasinya

oleh -562 Dilihat
oleh
Gurami, ikan bernilai tinggi yang mudah dipelihara. Tapi hati-hati, hama dan penyakit mengintai! Kenali ancamannya sebelum budidaya agar panen sukses dan hasil melimpah.(poto :Ist)

KLIKINFOBERITA.COM, – Salah satu ikan yang telah menjadi familiar di kalangan masyarakat, baik sebagai konsumen maupun pembudidaya, adalah ikan gurami. Karena popularitasnya, ikan gurame memiliki nilai ekonomis yang signifikan, mendorong minat masyarakat untuk mengembangbiakkannya.

Selain karena harga jual yang menguntungkan, ikan gurame juga dikenal sebagai salah satu ikan yang relatif mudah dipelihara, mampu berkembang biak secara alami, dan dapat hidup dalam air yang tenang.

Meskipun terlihat sebagai ikan yang mudah untuk dibudidayakan, ikan gurami juga rentan terhadap ancaman berbagai hama dan penyakit. Oleh karena itu, sebelum memulai budidaya ikan gurame, penting untuk memahami jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang ikan gurame.

HAMA :

Hama alami yang sering mengganggu ikan gurami termasuk ikan predator seperti gabus, lele, dan spesies lainnya. Selain dari kalangan ikan, beberapa hewan liar juga dapat mengancam kehidupan ikan gurami di habitat alaminya.

Contoh hewan-hewan tersebut termasuk biawak, katak, ular, serta beberapa jenis burung predator.

Untuk mencegah gangguan dari hewan-hewan liar tersebut dalam budidaya ikan gurami, langkah yang dapat diambil antara lain adalah memasang saringan pada saluran air agar hewan-hewan liar tersebut tidak dapat masuk ke dalam kolam.

Ini merupakan tindakan pencegahan yang penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan ikan gurami dalam budidaya.

PENYAKIT :

Penyakit yang menyerang ikan gurami ada dua jenis, ada penyakit yang bersifat non parasiter dan parasiter.

1. Penyakit non-parasiter sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara faktor fisika dan kimia di lingkungan tempat budidaya, seperti kondisi air yang tercemar oleh gas beracun seperti amoniak.

Ketika air kolam terkontaminasi dengan gas amoniak, ikan cenderung lebih sering berenang ke permukaan air untuk mencari udara segar. Hal ini menjadi tanda bahwa lingkungan budidaya mengalami gangguan yang perlu segera ditangani untuk menjaga kesehatan ikan.

2.Penyakit parasiter adalah kondisi penyakit yang disebabkan oleh keberadaan parasit seperti bakteri, virus, jamur, cacing, dan mikroorganisme lainnya dalam tubuh organisme yang terinfeksi.

Parasit ini bisa merugikan inangnya dengan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk pada ikan budidaya seperti ikan gurami.

Ciri ikan gurami yang terinfeksi penyakit parasiter ialah sebagai berikut :

Pada kulit: Bagian tertentu pada kulit biasanya menunjukkan gejala berwarna merah terutama pada bagian dada, perut serta pangkal sirip. Warna ikan akan menjadi pucat dan berlendir.

Pada insang: Katup insang akan mengembang serta lembaran insang menjadi pucat.

Pada organ dalam: Perut ikan akan mengalami pembengkakan, sisik berdiri atau terkadang perut akan menjadi sangat kurus, ikan menjadi lemas dan gampang untuk ditangkap.

3. Penyakit bercak putih :

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa bernama Ichthyophthirius multifiliis. Gejala yang muncul pada ikan gurami yang terinfeksi meliputi adanya bercak-bercak putih pada kulitnya dan perubahan pada mulut yang terlihat kembang kempis, menunjukkan gejala kekurangan oksigen.

Selain itu, perilaku yang tampak adalah ikan gurami akan menggosok-gosokkan tubuhnya pada lingkungan sekitar.

4. Penyakit kutu ikan (Argulus Indicus) :

Kutu ini menyerang ikan dengan cara menempel pada tubuhnya dan menggigit, yang dapat menyebabkan pendarahan. Penularannya cepat karena cukup dengan kontak langsung antara ikan. Penyakit ini sering muncul di kolam ikan yang airnya tidak bersih.

5. Penyakit Myxosporeasis :

Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Myxobolus celebralis yang merupakan parasit obligat yang umumnya mendominasi perairan. Penyakit ini sering menyerang insang dan sistem saraf ikan.

Gejala yang biasanya muncul adalah ekor ikan yang berwarna gelap karena kerusakan saraf, terjadinya deformasi tulang yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh ikan (biasanya membengkok), dan munculnya benjolan menyerupai butiran padi pada insangnya.(red)

Alaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.