Seorang Pria di Tangerang Menyimpan Jasad Bayinya Selama 2 Hari didalam Freezer! Ini Ceritanya!

oleh -184 Dilihat
oleh
Seorang Pria di Tangerang Menyimpan Jasad Bayinya Selama 2 Hari didalam Freezer! Ini Ceritanya!
Seorang Pria di Tangerang Menyimpan Jasad Bayinya Selama 2 Hari didalam Freezer! Ini Ceritanya!

Tangerang, klikinfoberita.com – Pria dengan inisial S (40) telah menciptakan kegemparan di Jalan Tanah Seratus RT 03 RW 12, Kelurahan Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. S melakukan tindakan yang mengejutkan warga dengan menyimpan jasad bayinya selama dua hari dalam freezer karena tidak memiliki uang untuk pemakaman.

Seorang warga bernama Nita (34) mengungkapkan bahwa ia mengetahui bahwa istri S, AA (33), telah pergi ke sebuah klinik. AA mengunjungi klinik tersebut beberapa hari sebelum suaminya ketahuan menyimpan jenazah anak mereka di dalam freezer.

Alaku

“Kemarin juga dia sakit dibawa ke klinik situ (depan warung) berobat juga. Aku tanya dia jalan, ‘Kenapa, Mbak? Meriang?’ dia cuma manggut-manggut doang,” kata Nita, ditemui detikcom di lokasi, Kamis (6/7/2023).

Menurut Nita, AA pada saat itu tidak terlihat sedang hamil. Namun, ia mengatakan bahwa AA terlihat lemas.

“Tapi memang kondisinya sudah lesu, tidak terlihat hamil,” tambahnya.

Nita mengungkapkan bahwa AA pergi ke klinik bersama suaminya dan dua anak kecil. Namun, Nita tidak begitu tahu apakah kedua anak kecil tersebut merupakan anak dari S dan AA.

“Mereka pergi ke klinik bersama suaminya, dengan dua anak kecil. Tapi saya tidak tahu pasti apakah anak-anak itu anak dari S dan AA. Yang penting, ada dua anak kecil sekitar usia anak saya, sekitar 4 tahun. Ada adik-kakak di bawah usia 4 tahun lagi, sekitar dua saja. Mungkin yang yang paling kecil berusia sekitar 2 tahun, sudah bisa berjalan,” jelasnya.

Nita mengakui bahwa dia tidak terlalu mengenal S dan AA. Dia menjual mi ayam di sebuah gang menuju kontrakan tempat tinggal S, dan dia menyatakan bahwa S dan AA adalah pasangan yang cukup tertutup.

“Sehari-hari, kita tidak tahu banyak tentang mereka karena mereka bersifat tertutup. Tidak ada yang tahu pekerjaan mereka, kita tidak tahu apa-apa. Kita tidak tahu nama mereka,” kata Nita.

Nita menyebutkan pernah beberapa kali bertemu dengan S dan AA. Namun ia tidak tahu seluk-beluk S dan AA.

“Tahu mah tahu (ngontrak di sana). Setiap hari dia lewat. Berangkat pagi pulang sore, cuma nggak pernah negor. Dua-duanya bareng, nggak (kelihatan kerja) karena pakaiannya juga celana pendek biasa, nggak rapilah. Kalau kerja, kan rapi ya,” katanya.

“Aku kadang negor duluan, ‘Baru pulang, Mbak?’ paling (dijawab), ‘Iya’ gitu doang,” katanya.

 

Akibat dari kejadian tersebut dapat bervariasi tergantung pada hukum yang berlaku di negara tersebut dan fakta-fakta spesifik dalam kasus tersebut. Namun, secara umum, ada beberapa potensi akibat yang dapat timbul dari situasi ini:

  1. Hukum dan Tindakan Hukum: Jika terbukti bahwa S menyimpan jasad bayinya selama dua hari dalam freezer tanpa alasan yang sah, hal tersebut dapat melanggar hukum terkait perlindungan terhadap kesehatan dan kehidupan manusia. Pelaku dapat menghadapi tuntutan hukum dan dikenai sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, seperti penjara, denda, atau hukuman lainnya.
  2. Dampak Psikologis: Kejadian ini dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat. Bagi pasangan S dan AA, mereka mungkin mengalami trauma, kesedihan, dan perasaan bersalah akibat kehilangan anak mereka dan situasi yang tidak biasa ini. Selain itu, warga sekitar dan saksi yang terlibat dalam kejadian ini juga mungkin merasakan dampak psikologis seperti trauma atau keterkejutan.
  3. Dampak Sosial dan Stigma: Kasus-kasus seperti ini sering kali menarik perhatian media dan masyarakat luas. Pihak terkait dapat menghadapi tekanan sosial dan stigmatisasi di lingkungan mereka karena kasus tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan dengan tetangga, teman, dan masyarakat secara umum.
  4. Penyelidikan dan Dukungan: Pihak berwenang akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta lebih lanjut tentang kasus ini dan menentukan langkah-langkah yang sesuai. Pada saat yang sama, pihak terkait, seperti Dinas Sosial atau lembaga sosial setempat, dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga yang terlibat dalam menghadapi situasi ini.

Penting untuk mencatat bahwa ini adalah gambaran umum dan dampak spesifik dari kasus ini akan tergantung pada fakta-fakta dan keputusan yang berkaitan dengan hukum dan dukungan yang dilakukan dalam penanganan kasus ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.