LIKINFOBERITA.COM, – Mengutip laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Sebelumnya BMKG menjelaskan suhu maksimum terjadi pada 22-29 September 2023 dengan beberapa wilayah mengalami suhu sekitar 35-38 derajat Celsius pada siang hari dan akan berlangsung hingga bulan Oktober.
Lantas benarkan fenomena cuaca panas ekstrem ini merupakan tanda kiamat makin dekat?
Benarkah Tanda Kiamat Makin Dekat?
[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: tempo.co
Mengutip betv.disway.id, Para ulama dan ilmuwan sepakat bahwa gelombang panas seperti fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan dan kelaparan merupakan tanda utama mendekatnya hari kiamat yang dijanjikan Allah SWT.
Meski tidak ada yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi, namun melalui perantaraan Rasulullah SAW, tanda-tanda kiamat yang dijanjikan Allah SWT kini terpampang jelas di depan mata kita. Salah satunya, dengan fenomena El Nino dan gelombang panas.
Para cendekiawan dan ilmuwan kini sepakat bahwa tanda-tanda udara semakin panas, munculnya semburan asap dari kawah, daun-daun mengering, dan lain sebagainya, merupakan peristiwa besar sebelum kedatangan Hari Penghakiman.
Informasi Al-Qur’an tentang Kerusakan di Darat dan Laut
Bantuan Darurat untuk Masyarakat Wilayah Tepi Sungai Solimoes Brasil
Masyarakat tepi sungai antre untuk menerima pasokan air dan makanan selama aksi bantuan kemanusiaan negara bagian karena kekeringan dan suhu tinggi yang sedang berlangsung yang mempengaruhi wilayah sungai Solimoes, Careiro da Varzea, negara bagian Amazonas, Brasil, Selasa, 24 Oktober 2023. (AP Photo/Edmar Barros)
Bukan tanpa alasan, pendapat yang dikeluarkan para ulama tersebut mengacu pada firman Allah SWT dalam ayat-ayat Al-Quran mengenai tanda-tanda fisik akhir dunia di bumi yaitu akan terjadi kerusakan di darat dan di laut seperti iklim yang ekstrim.
Anomali tersebut menyebabkan kekeringan panjang, hujan lebat, dan bencana lainnya. Allah SWT berfirman dalam surat Ar Rum ayat 41 yang artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar),” (QS Ar Rum ayat 41).
Selain itu, tanda-tanda lain juga pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadits panjang yang diriwayatkan Ibnu Majah, sebenarnya sebelum munculnya Dajjal ada tiga tahun yang sangat sulit, yakni di mana manusia akan mengalami kekeringan.
Allah Hanya Turunkan Sepertiga Hujan
Rasulullah SAW bersabda, pada tahun pertama, Allah SWT memerintahkan langit agar tidak menurunkan sepertiga hujannya, dan memerintahkan bumi agar tidak menumbuhkan sepertiga tumbuhannya.
Kemudian, pada tahun kedua, Allah SWT memerintahkan langit untuk menahan air hujan sebanyak dua pertiganya, dan memerintahkan bumi agar tidak menumbuhkan dua pertiga tumbuhannya.
Lalu, pada tahun ketiga, langit diperintahkan Allah SWT untuk tidak menurunkan hujan secara keseluruhan. Dengan demikian, tidak ada setetes air hujan pun yang turun ke bumi.
“Selanjutnya Allah SWT memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tumbuhan yang ada di bumi, sehingga tumbuhan hijau tidak tumbuh dan semua hewan pun akan mati. Setelahnya manusia hanya akan bertahan dengan Dzikrullah yakni, Tasbih,Tahmid, Takbir, dan Tahlil untuk bertahan hidup dari fase kekeringan tersebut,” (HR Ibnu Majah dan Hakim).