Wilayah khusus berstatus sima yang bebas pajak dan dikeramatkan oleh masyarakat

oleh -665 Dilihat
oleh
makam Fatimah binti Maimun

KLIKINFOBERITA.COM, – Makam Fatimah binti Maimun/ Dewi suwari ditemukan t dalam kondisi rusak parah. Temboknya berlubang dan atapnya sudah ambruk. Kemudian direnovasi oleh penulis Belanda yang juga pegawai pabrik gula Krembung Sidoarjo Jean Pierre Moquette dan peneliti Prancis Paul Ravaisse tahun 1920 hingga bentuknya yang sekarang

Ditinjau dari aspek toponim, nama-nama dusun sekitar makam Fatimah binti Maimun menunjukkan pada kekhususan wilayah pada masa silam. Toponim Wangen (tapal batas), Pasucian (tempat suci), Penganden (tempat kaum ningrat), Kuti (Vihara Buddha), dan Daha (kemerahan) menunjukkan kawasan sekitar kompleks makam adalah wilayah khusus berstatus sima yang bebas pajak dan dikeramatkan oleh masyarakat.

Alaku

Fakta Dan Legenda
Sumber tertulis tertua yang menulis legenda mengenai seorang putri dari Leran ialah Sajarah Banten, yang ditulis tahun 1662 atau 1663. Disebutkan bahwa pada masa Islamisasi Jawa, seorang bernama Putri Suwari dari Leran ditunangkan dengan raja terakhir dari Majapahit.

Moquette juga menyampaikan legenda setempat yang dicatatnya saat ia mengunjungi Leran, bahwa makam tersebut adalah kubur seorang putri raja bernama Putri Dewi Suwari, yang memainkan peranan penting di awal sejarah Islam di pulau Jawa. Putri tersebut dihubung-hubungkan dengan Maulana Malik Ibrahim (wafat 822 H/1419 M), seorang wali terkenal yang makamnya terdapat di kota Gresik, entah sebagai istrinya atau muridnya. Legenda tersebut tidak dapat diterima karena terdapat jarak 400 tahun antara kedua tokoh tersebut.(ptS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.